Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sekutu Datang ke Indonesia Setelah Perang Dunia II Selesai?

Kompas.com - 19/04/2022, 13:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 setelah memanfaatkan kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II.

Akan tetapi, setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, bangsa Barat masih enggan mengakui kedaulatan Indonesia.

Hal ini terbukti, ketika Indonesia harus berhadapan dengan tentara Sekutu, yang diwakili Inggris, dan diboncengi oleh tentara Belanda.

Lantas, mengapa Sekutu datang ke Indonesia dan apa tugas sebenarnya?

Baca juga: Kedatangan NICA dan Sekutu Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Penyebab kedatangan Sekutu di Indonesia

Sekutu datang ke Indonesia dipimpin oleh Letnan Jenderal Sir Philip Christison pada 29 September 1945.

Kedatangan mereka diwakili oleh AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies), pasukan Sekutu yang bertugas di Indonesia.

Alasan Sekutu datang ke Indonesia adalah karena kekalahan yang dialami oleh Jepang dalam Perang Dunia II.

Sehingga, tujuan awal kedatangan Sekutu ke Indonesia adalah untuk melucuti tentara Jepang.

Selain itu, tugas utama pasukan Sekutu di Indonesia setelah pendudukan Jepang berakhir adalah untuk mengembalikan pemerintahan sipil.

Sebab, karena Jepang harus hengkang, status Indonesia berada dalam kekosongan kekuasaan (vacuum of power).

Pasukan Sekutu juga membawa misi untuk membebaskan warga Eropa yang menjadi tawanan perang.

Baca juga: Philip Christison, Panglima Pasukan Sekutu di Indonesia

Dibonceng NICA

Kedatangan Sekutu ke wilayah Indonesia ternyata membawa alasan lain yang lebih politis.

Rencana pembebasan tawanan Eropa dimanfaatkan sekutu dan Belanda untuk mempersenjatai para tentara Eropa yang jadi tawanan Jepang.

Selain itu, kedatangan AFNEI ke Indonesia diboncengi oleh tentara NICA (Netherland Indies Civil Administration), yang merupakan pasukan Belanda.

Pasukan Belanda yang membonceng Sekutu memiliki keinginan untuk kembali menguasai Indonesia.

Akibatnya, terjadi konflik senjata antara pasukan Sekutu dan Belanda melawan militer Indonesia yang terdiri dari rakyat dan sukarelawan.

Konflik tersebut kemudian memunculkan berbagai pertempuran besar, sebagai upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Misalnya seperti Pertempuran 10 November di Surabaya, Pertempuran Lima Hari di Semarang, Bandung Lautan Api, Pembantaian oleh Westerling di Sulawesi Selatan, hingga Serangan Umum 1 Maret.

 

Referensi:

  • Moehkardi. (2021). Revolusi Nasional 1945 di Semarang. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com