Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhana Kuddus, Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia

Kompas.com - 18/04/2022, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Ruhana Kuddus adalah jurnalis perempuan pertama di Indonesia yang juga ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada 2019.

Selain menjadi jurnalis, ia juga mendirikan sekolah dan dikenal sebagai salah satu aktivis emansipasi perempuan.

Sekolah yang didirikan oleh Ruhana Kuddus adalah sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) di Koto Gadang, Sumatera Barat.

Ruhana Kuddus juga memiliki surat kabar sendiri yang diberi nama Sunting Melayu, yang tercatat sebagai salah satu surat kabar perempuan pertama di Indonesia.

Baca juga: 4 Perempuan Pahlawan Nasional

Masa muda

Ruhana Kuddus lahir di Koto Gadang, Sumatera Barat, pada 20 Desember 1884 dengan nama Siti Ruhana.

Ayahnya adalah Mohammad Rashad Maharadja Soetan, kepala jaksa Karesidenan Jambi dan Medan.

Ruhana Kuddus masih memiliki hubungan saudara dengan salah seorang tokoh pergerakan Indonesia, yaitu Sutan Sjahrir dan Agus Salim.

Sedari kecil, Ruhana tidak menempuh pendidikan secara formal. Ia banyak mendapat pelajaran dari sang ayah, baik dari belajar membaca ataupun studi bahasa.

Ruhana sempat tinggal di Alahan Panjang, Sumatera Barat karena pekerjaan sang ayah, dan kembali ke Koto Gadang pada 1897, karena sang ibu meninggal dunia.

Sejak kembali ke kampung halaman, Ruhana semakin tertarik untuk mengajar para gadis untuk belajar tentang kerajinan tangan dan membaca Al Quran.

Baca juga: Peran Perempuan dalam Usaha Kemerdekaan Indonesia

Ruhana pun tumbuh menjadi seorang perempuan yang memiliki tekad kuat dan sangat memajukan kaum perempuan.

Pada zamannya, ia merasa bahwa praktik diskriminasi terhadap perempuan merupakan suatu hal yang harus dilawan.

Didorong dengan kecerdikan, keberanian, serta perjuangannya, Ruhana melawan ketidakadilan demi mengubah nasib perempuan Indonesia.

Peran Ruhana Kuddus di bidang pendidikan

Perjuangan Ruhana Kuddus dimulai dengan mendirikan sekolah di Koto Gadang pada 1905.

Tiga tahun kemudian, Ruhana menikah dengan seorang notaris, Abdoel Koeddoes, yang sangat mendukungnya dalam mendidik perempuan.

Baca juga: Peran Wanita Taman Siswa dalam Melawan Ordonansi Sekolah Liar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com