Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhana Kuddus, Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia

Kompas.com - 18/04/2022, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Pada Februari 1911, Ruhana memutuskan untuk mendirikan sebuah perkumpulan pendidikan perempuan bernama Kerajinan Amai Setia (KMS).

Tujuannya adalah untuk mengajarkan keterampilan di luar rumah tangga, serta membaca tulisan Jawa dan Latin.

Pada awal KMS berdiri, Ruhana berhasil merekrut sekitar 60 siswa. Setelah empat tahun berdiri, KMS pun diakui secara resmi oleh pemerintah Hindia Belanda.

Kondisi ini yang menjadi awal Ruhana menjalin hubungan kerja sama dengan Belanda, khususnya dalam memesan peralatan dan kebutuhan menjahit untuk sekolahnya.

Selain sibuk dalam dunia pendidikan, Ruhana juga aktif menulis puisi dan artikel, yang mengantarkannya menjadi seorang jurnalis.

Baca juga: Kisah Surat Kabar Poetri Hindia dalam Memajukan Perempuan

Mendirikan surat kabar

Keterampilan Ruhana Kuddus dalam menulis mendorongnya mendirikan surat kabar sendiri yang bernama Sunting Melayu pada 1912.

Tujuan surat kabar tersebut adalah untuk meningkatkan pendidikan perempuan Indonesia, terutama karena banyak yang masih belum fasih berbahasa Belanda.

Surat kabar Sunting Melayu mengulas tentang isu-isu sosial, termasuk tradisionalisme, poligami, perceraian, dan pendidikan anak perempuan.

Di tengah kesibukan Ruhana sebagai jurnalis, nasib KMS berada di ujung tanduk.

Pada 22 Oktober 1916, salah satu murid Ruhana menjatuhkannya dari jabatan direktur perempuan dengan menuduhnya telah melakukan penyelewengan uang.

Akibatnya, Ruhana pun harus bolak-balik mendatangi persidangan untuk mengusut kasus ini.

Baca juga: Awal Mula Pendidikan Perempuan di Indonesia

Setelah beberapa kali ke persidangan, segala tuduhan Ruhana tidak terbukti, sehingga KMS dikembalikan kepadanya.

Namun, ia menolak karena ingin pindah ke Bukittinggi, Sumatera Barat.

Ruhana akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Sunting Melayu pada awal 1921.

Mendirikan Roehana School

Begitu pindah ke Bukittinggi, Ruhana Kuddus mendirikan sekolah bernama Roehana School, yang ia kelola sendiri tanpa bantuan siapa pun.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com