Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moko, Maskawin Manusia Prasejarah

Kompas.com - 15/03/2022, 10:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Bentuknya seperti dandang terbalik dengan bidang pukul di atas dan bagian bawah yang berongga.

Beberapa orang menyebut bentuk moko menyerupai tifa, yaitu alat musik khas dari Indonesia timur, khususnya Papua.

Bagian atas yang disebut bidang pukul berbentuk bundar, dan semakin ke bawah (pada bagian tengah atau pinggang) mengecil, tetapi melebar kembali di bagian dasarnya.

Tinggi rata-rata moko sekitar 40-60 cm dengan diameter 32 cm. Moko juga memiliki berbagai macam pola hias, yang dapat memengaruhi nilainya.

Baca juga: Menhir: Pengertian, Fungsi, dan Lokasi Penemuan

Fungsi moko

Moko dalam masyarakat Alor memiliki berbagai fungsi, seperti alat musik tradisional yang biasa digunakan pada saat upacara adat dan kesenian lainnya.

Dalam pertunjukan kesenian, moko dan gong digunakan sebagai alat musik pengiring.

Selain itu, moko juga berfungsi sebagai alat tukar ekonomi masyarakat Alor.

Bahkan sistem barter ini sempat membuat era kolonial Belanda mengalami inflasi, yang kemudian membatasi peredaran moko.

Moko juga dipakai sebagai peralatan belis atau alat untuk maskawin dalam perkawinan masyarakat Alor.

Dalam pernikahan adat Alor, apabila salah satu pihak keluarga tidak memiliki moko, maka diharuskan meminjam kepada tokoh adat.

 

Referensi:

  • Simanjuntak, Truman. (2020). Manusia-manusia dan Peradaban Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com