Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dasasila Bandung, Hasil Konferensi Asia-Afrika

Kompas.com - 15/03/2022, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Dasasila Bandung adalah 10 poin penting hasil dari Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung yang diselenggarakan pada 18-25 April 1955.

Prinsip dasar Dasasila Bandung sesuai dengan prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan prinsip-prinsip Jawaharlal Nehru.

Yang menjadi salah satu prinsip dari Dasasila Bandung adalah komitmen pada dialog terbuka, berlandaskan saling menghormati dan keuntungan bersama.

Dasasila Bandung adalah salah satu keberhasilan dari kabinet yang dipimpin oleh Ali Sastroamijoyo.

Baca juga: Kabinet Ali Sastroamijoyo I: Susunan, Program Kerja, dan Pergantian

Latar belakang

Pada 1955, digelar Konferensi Asia-Afrika (KAA) pertama di Bandung, yang merupakan salah satu warisan Indonesia untuk perdamaian dunia.

Pasalnya, KAA menjadi awal proses lahirnya Gerakan Non-Blok, yang berupaya menghadang Perang Dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet.

KAA, yang diselenggarakan antara 18 hingga 25 April 1955, dihadiri oleh 29 pemimpin dari Asia dan Afrika.

Pada masa itu, kabinet yang sedang bertugas di Indonesia adalah Kabinet Ali Sastroamijoyo I (30 Juli 1953 hingga 12 Agustus 1955).

Dalam KAA, para pemimpin membahas tentang berbagai masalah yang saat itu sedang dihadapi oleh negara-negara bekas koloni Barat yang baru saja berkembang.

Permasalahan yang dimaksud mulai dari perdamaian, peran negara, perkembangan ekonomi, serta dekolonisasi.

Baca juga: Konferensi Asia-Afrika 1955: Sejarah, Peserta, dan Hasilnya

Mayoritas dari peserta yang datang, khususnya dari Afrika, menyampaikan aspirasi dari negara-negara yang masih dalam proses kemerdekaan.

Aspirasi-aspirasi tersebut kemudian menghasilkan sepuluh poin penting yang disebut Dasasila Bandung.

Lewat Dasasila Bandung, dinyatakan dukungan bagi kedamaian dan kerja sama dunia.

Isi Dasasila Bandung

Isi dari Dasasila Bandung adalah sebagai berikut.

Baca juga: Gerakan Non-Blok: Latar Belakang, Pelopor, Tujuan, dan Prinsip

  1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).
  2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.
  3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil.
  4. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain.
  5. Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB.
  6. Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain.
  7. Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara.
  8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB.
  9. Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama.
  10. Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional.

Dasasila Bandung bagai harapan baru bagi semua peserta yang hadir dalam KAA, karena sebagian besar negara yang hadir juga pernah merasakan penjajahan.

 

Referensi: 

  • Sherly. Sherly A Suherman. (2009). Made in Bandung. Bandung: Dar! Mizan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com