Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baitul Hikmah, Simbol Kemajuan Ilmu Pengetahuan Era Keemasan Islam

Kompas.com - 10/03/2022, 15:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Era Khalifah Al-Ma'mun

Perhatian akan perkembangan ilmu pengetahuan yang dilakukan Khalifah Harun Ar-Rasyid dilanjutkan oleh Khalifah Al-Ma'mun (813-830).

Khalifah Al-Ma'mun bahkan menggelontorkan dana yang besar untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan proyek penerjemahan teks kuno.

Pada periode ini, Baitul Hikmah juga sempat dijadikan sebagai perguruan tinggi di Bagdad.

Perpustakaan Baitul Hikmah pernah direnovasi oleh Khalifah Al-Ma'mun dengan membangun laboratorium khusus untuk mengobservasi bintang.

Khalifah Al-Ma'mun juga mengirim utusan ke beberapa negara di Eropa untuk meminta karya-karya ilmuah Yunani Kuno guna diterjemahkan ke bahasa Arab.

Beberapa ilmuwan yang bertugas menerjemahkan teks kuno adalah Sabian Sabit bin Qurra, Hunain bin Ishaq, Yahya bin Abi Mansur, dan Qusta bin Luqa.

Baca juga: Harun Ar-Rasyid, Pembawa Kejayaan Dinasti Abbasiyah

Adapun karya besar pertama yang dihasilkan dari Baitul Hikmah adalah karya-karya di bidang kedokteran dan filsafat, yang disusul lahirnya karya dari bidang matematika, ilmu bumi, dan astrologi.

Selain itu, menemukan susunan peta bumi menjadi prestasi yang ditorehkan Baitul Hikmah sebagai pusat ilmu pengetahuan pada masa keemasan Islam.

Kegemilangan Kota Bagdad sebagai pusat perkembangan ilmu pengetahuan pun menarik perhatian pakar dan ilmuwan dari berbagai wilayah untuk menetap di sana.

Hancurnya Baitul Hikmah

Sekitar satu abad setelah kegemilangan Dinasti Abbasiyah, kekuasan politiknya mulai merosot.

Kemerosotan politik di pusat pemerintahan Dinasti Abbasiyah memang tidak melunturkan semangat berpikir dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Baca juga: Runtuhnya Daulah Abbasiyah

Kendati demikian, kemerosotan politik membuat berbagai wilayah Dinasti Abbasiyah mulai mengembangkan ilmu pengetahuan sendiri.

Pada akhirnya, ketika Dinasti Abbasiyah runtuh akibat serangan bangsa Mongol pada 1258, pusat ilmu pengetahuan di Bagdad juga ikut hancur.

Bahkan serangan bangsa Mongol ke pusat pemerintahan Abbasiyah di Bagdad menghancurkan Baitul Hikmah beserta catatan ilmu pengetahuan yang telah dibangun.

Mulai saat itu, perkembangan Islam mulai menurun karena Dinasti Abbasiyah yang menjadi simbol kemajuan peradaban Islam hancur oleh bangsa Mongol.

 

Referensi:

  • Al-Khudhari, Syaikh Muhammad. (2016). Bangkit dan Runtuhnya Daulah Abbasiyah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. hlm 220.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com