Oleh karena itu, orang Islam di wilayah selatan Filipina tidak pernah tunduk dan mengikuti kebijakan pemerintahan kolonial yang menjajah negaranya.
Hal itu dibuktikan dengan adanya pemberontakan Moro, yang dilakukan orang Islam di selatan Filipina, selama Perang Filipina-Amerika tahun 1899.
Itulah mengapa, sejak penjajahan Spanyol, Islam berubah menjadi agama minoritas di Filipina dan hanya terkonsentrasi di wilayah selatan.
Baca juga: Sejarah Singkat Perkembangan Islam di Rusia
Setelah bebas dari penjajahan bangsa asing pada 12 Juni 1946, Islam di Filipina mulai bebas dan berkembang.
Perkembangan sosial Islam di Filipina terus berjalan baik. Bahkan jumlah umat Muslim di negara ini terus bertambah setiap tahunnya.
Hal ini dibuktikan dengan berdirinya beberapa pusat kajian Islam dan organisasi Muslim di beberapa wilayah.
Salah satunya adalah Islamic Center yang berada di Manila, yang terdiri dari sekitar 30.000 orang Islam.
Mereka berasal dari suku Maranao, Magundanao, Iranun, Tau Sugm Yakan, dan Sama dari wilayah Sulu.
Di sisi lain, masih ada beberapa masyarakat Filipina yang beranggapan negatif tentang Islam.
Mereka menganggap bahwa orang Islam yang berada di daerah pedalaman dan jauh dari kota besar memiliki potensi memberontak atau menganut aliran radikal.
Referensi: