Namun, Tarusbawa ingin memindahkan kerajaan ke tanah kelahirannya, yaitu di Sunda.
Baca juga: Kerajaan Galuh: Berdirinya, Raja-raja, dan Peninggalan
Keputusan itu menimbulkan gejolak yang menjadi penyebab runtuhnya Kerajaan Tarumanegara.
Pasalnya, Wretikandayun memanfaatkan momen tersebut untuk melepaskan diri dari Tarumanegara.
Oleh karena itu, wilayah bekas Kerajaan Tarumanegara kemudian dibagi menjadi dua, yaitu menjadi Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh dengan Sungai Citarum sebagai pembatasnya.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa antara 612-669, hubungan antara Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Galuh adalah kerajaan induk dan kerajaan vasal.
Setelah 669, Kerajaan Galuh berdiri secara mandiri sebagai salah satu pecahan Kerajaan Tarumanegara.
Para raja yang memerintah Kerajaan Galuh pun keturunan dari Tarumanegara, yang dimulai dengan pernikahan putri Raja Suryawarman (535-561) dengan Maha Guru Manikmaya, pendiri Kerajaan Kendan sekaligus pendahulu Kerajaan Galuh.
Referensi: