Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Kendan: Sejarah, Raja-raja, dan Keruntuhan

Kompas.com - 17/06/2021, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Kendan adalah salah satu kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang berdiri di Tatar Sunda.

Kerajaan ini didirikan oleh Resiguru Manikmaya pada 536 Masehi.

Pusat Kerajaan Kendan berada di wilayah Desa Nagreg Kendan dan Desa Citaman, Kecamatan Nagreg, Bandung.

Sejak pertama kali didirikan, Kerajaan Kendan berada di bawah lindungan Kerajaan Tarumanegara.

Masa kekuasaan kerajaan ini berakhir saat raja terakhirnya, Wretikandayun, memilih untuk mendirikan kerajaan baru yang berpusat di Galuh.

Sejarah berdirinya Kerajaan Kendan

Sejarah berdirinya Kerajaan Kendan tidak terlepas dari kisah pendirinya, Resiguru Manikmaya.

Resiguru Manikmaya adalah seorang pemuka agama Hindu keturunan India yang sebelum menetap di Kendan sempat mengunjungi beberapa negara.

Setelah menikah dengan Tirtakancana, putri Raja Suryawarman dari Tarumanegara, ia diberi hadiah berupa daerah Kendan lengkap dengan tentara dan rakyatnya.

Setelah Resiguru Manikmaya dinobatkan sebagai raja, Suryawarman menitahkan kepada seluruh rakyat dan kerajaan bawahannya untuk menerima keberadaan Kerajaan Kendan.

Selain itu, barang siapa yang berani menolak Resiguru Manikmaya akan dijatuhi hukuman mati dan kerajaannya dibubarkan.

Baca juga: Kerajaan Tarumanegara: Raja-raja, Puncak Kejayaan, dan Peninggalan

Raja-raja Kerajaan Kendan

  • Raja Manikmaya (536-568 M)
  • Raja Putra Suraliman (568-597 M)
  • Raja Kandiawan (597-612 M)
  • Raja Wretikandayun (612-702 M)

Akhir kekuasaan Kerajaan Kendan

Saat Wretikandayun dinobatkan menjadi raja Kendan pada 612 M untuk menggantikan ayahnya, ia justru memindahkan ibu kota kerajaan ke wilayah Galuh.

Pemindahan ibu kota ini juga menandai perubahan nama Kerajaan Kendan menjadi Kerajaan Galuh.

Di saat yang sama, Kerajaan Tarumanegara yang kala itu diperintah oleh Tarusbawa, sedang bergejolak.

Kondisi tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Wretikandayun untuk melepaskan Kerajaan Galuh dari Tarumanegara.

Hal ini menjadikan Wretikandayun sebagai raja terakhir Kendan sekaligus pendiri Kerajaan Galuh.

 

Referensi:

  • Lubis, Nina Herlina. (2003). Sejarah Tatar Sunda Jilid I. Bandung: Satya Historica.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com