Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Bung Tomo dalam Kemerdekaan Indonesia

Kompas.com - 02/03/2022, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bung Tomo atau Sutomo merupakan salah satu tokoh yang berperan penting dalam pencapaian kemerdekaan Indonesia.

Salah satu peran pentingnya adalah membangkitkan semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan tentara Sekutu pada pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Tokoh yang mengobarkan semangat perlawanan pemuda Surabaya melalui siaran radio agar pantang menyerah menghadapi penjajah pada peristiwa Pertempuran Surabaya tanggal 10 November 1945 adalah Bung Tomo.

Sebelum itu, Bung Tomo juga telah berjuang sejak masa kebangkitan nasional.

Lantas, apa saja perjuangan Bung Tomo dalam memperjuangan kemerdekaan Indonesia?

Baca juga: Budi Utomo: Pembentukan, Perkembangan, Tujuan, dan Akhir

Mendirikan Budi Utomo

Ketika berusia 15 tahun, Sutomo pergi ke Batavia dan menjadi siswa STOVIA atau sekolah kedokteran Batavia pada 10 Januari 1903.

Di STOVIA, ia dikenal sebagai anak yang nakal, malas belajar, dan kerap mencari masalah. Akibatnya, kehidupan sosialnya saat itu cukup berantakan.

Memasuki tahun ketiga di Batavia, kehidupan Sutomo mulai berubah. Ia menjadi seseorang yang sangat mengutamakan pendidikan dan perilakunya pun jauh lebih baik.

Perubahan hidup Sutomo semakin kentara setelah ayahnya meninggal pada 28 Juli 1907, di mana ia menjadi siswa pendiam dan sangat memperhatikan teman-temannya.

Jiwa sosialnya pun semakin hari semakin bertumbuh. Masih sekitar tahun 1907, salah satu lulusan STOVIA juga, Wahidin Sudirohusodo, tengah melakukan kampanye pendidikan di kalangan priayi Jawa.

Tujuan kampanye tersebut adalah meningkatkan martabat bangsa beserta rakyatnya.

Suatu ketika, Sutomo bertemu dengan Wahidin Sudirohusodo. Setelah mendengar penjelasan dari Wahidin, ia pun tertarik sehingga menceritakan kampanye itu kepada teman-tmannya di STOVIA.

Baca juga: Hasil Kongres Pertama Budi Utomo 1908

Pada akhirnya, bersama dengan Wahidin Sudirohusodo, Bung Tomo ikut mendirikan organisasi Budi Utomo pada 1908.

Organisasi Budi Utomo inilah yang menjadi tonggak pergerakan nasional di Indonesia dalam melawan pemerintah Hindia Belanda.

Dengan begitu, peran Bung Tomo masa kebangkitan nasional adalah mendirikan organisasi Budi Utomo.

Membangkitkan semangat rakyat Surabaya

Pada 1945, terjadi pertempuran besar di Surabaya antara Sekutu yang diwakili Inggris dan rakyat Surabaya.

Kala itu, Kedatangan Inggris yang diboncengi NICA bermaksud untuk merebut kembali Indonesia setelah merdeka pada 17 Agustus 1945.

Peran Bung Tomo dalam Pertempuran Surabaya sangat besar.

Baca juga: Insiden Hotel Yamato, Perobekan Bendera Belanda di Surabaya

Dalam upaya melawan pasukan tentara Inggris, Bung Tomo berorasi lewat radio untuk membangkitkan semangat perjuangan rakyat Indonesia, khususnya rakyat Surabaya.

Bung Tomo berperan sebagai pemimpin Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) di Surabaya.

Serangan pertama terjadi pada 28 Oktober 1945, di mana para pejuang Indonesia menghancurkan pos pertahanan Sekutu.

Masih di tanggal yang sama, para pemuda Surabaya dengan penuh semangat berusaha mengusir Sekutu dan mempertahankan kedaulatan.

Pada 31 Oktober 1945, pemimpin pasukan Inggris, Brigadir Mallaby, tewas di tangan rakyat Surabaya.

Hal ini kemudian menyulut kemarahan Sekutu. Mereka memberi ultimatum atau peringatan kepada rakyat Surabaya untuk segera menyerah. Jika menolak, maka akan dihancurkan.

Baca juga: Kedatangan NICA dan Sekutu Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Namun, masyarakat Surabaya tidak goyah, mereka tetap melawan Sekutu. Puncak pertempuran pun terjadi pada 10 November 1945.

Pasukan Sekutu menyerang Surabaya dan pejuang Indonesia berusaha menghalau dengan sekuat tenaga.

Dalam menghadapi Sekutu, rakyat Surabaya tidak hanya menggunakan senjata saja, melainkan juga bambu runcing.

Pertempuran pun berakhir pada 28 November 1945. Semangat yang ditunjukkan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan membuat Presiden Soekarno menetapkan tanggal 10 November 1945 sebagai Hari Pahlawan.

Keputusan ini ditetapkan melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

 

Referensi: 

  • Sulistina. (2008). Bung Tomo Suamiku: Biar Rakyat yang Menilai Kepahlawananmu, Sutomo. Jakarta: Visimedia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com