Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Silla: Sejarah, Raja-raja, Keruntuhan, dan Peninggalan

Kompas.com - 27/02/2022, 13:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Pasalnya, banyak pejabat istana Silla yang memberontak dan hanya dapat diredam dengan menempatkan mereka di jabatan penting kerajaan.

Kemudian, pada masa Raja Hyegong (765-780), sistem penggajian pejabat istana dengan pemberian lahan diganti dengan membayar gaji saja.

Pergantian sistem tersebut menimbulkan pemberontakan pada akhir abad ke-8, yang berlangsung selama tiga tahun.

Faktor lain yang membuat runtuhnya Kerajaan Silla adalah bangkitnya Hubaekje, penerus dari Baekje dan Goryeo, penerus dari Goguryeo.

Masa kekuasaan Kerajaan Silla resmi berakhir pada tahun 935, setelah diruntuhkan oleh Dinasti Goryeo.

Baca juga: Pangeran Sado, Ayah Raja Jeongjo yang Bernasib Tragis

Peninggalan Kerajaan Silla

  • Makam raja-raja Silla di Gyeongju
  • Lonceng Perunggu dari Raja Seongdeok
  • Cheomseongdae, sebuah observatori astronomi tertua di Asia Timur
  • Mahkota Silla
  • Belati Silla
  • Pagoda batu di Gunung Namsan

 

Referensi:

  • Septianingrum, Anisa. (2017). Sejarah Asia Timur Dari Masa Peradaban Kuno Hingga Modern. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com