Pasalnya, banyak pejabat istana Silla yang memberontak dan hanya dapat diredam dengan menempatkan mereka di jabatan penting kerajaan.
Kemudian, pada masa Raja Hyegong (765-780), sistem penggajian pejabat istana dengan pemberian lahan diganti dengan membayar gaji saja.
Pergantian sistem tersebut menimbulkan pemberontakan pada akhir abad ke-8, yang berlangsung selama tiga tahun.
Faktor lain yang membuat runtuhnya Kerajaan Silla adalah bangkitnya Hubaekje, penerus dari Baekje dan Goryeo, penerus dari Goguryeo.
Masa kekuasaan Kerajaan Silla resmi berakhir pada tahun 935, setelah diruntuhkan oleh Dinasti Goryeo.
Baca juga: Pangeran Sado, Ayah Raja Jeongjo yang Bernasib Tragis
Referensi: