Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Silla: Sejarah, Raja-raja, Keruntuhan, dan Peninggalan

Kompas.com - 27/02/2022, 13:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Dengan kekuatan militernya, Raja Jinheung bahkan pernah membantu Baekje merebut wilayah Sungai Han dari Goguryeo.

Namun, Raja Jinheung merebut Sungai Han pada 553, yang berakibat pada berakhirnya hubungan politik Silla dengan Baekje.

Baca juga: Dinasti Goryeo: Sejarah, Kehidupan, Raja-raja, dan Keruntuhan

Silla Bersatu

Setelah hubungan politiknya dengan Baekje terputus, Kerajaan Silla kerap terlibat konflik dengan Kerajaan Baekje, Goguryeo, dan Jepang.

Untuk menaklukkan mereka, Raja Muyeol (654-661), bersekutu dengan Dinasti Tang dari China.

Kedua kekuatan ini menyerbu Goguryeo pada 661. Serangan selanjutnya dilancarkan pada 667, ketika Silla diperintah oleh Raja Munmu (661-681).

Serangan itu berhasil meruntuhkan Goguryeo, dan disusul dengan takluknya Baekje pada 668.

Setelah takluknya Goguryeo dan Baekje atas Kerajaan Silla, dikenal sebagai periode Silla Bersatu (668-935).

Baca juga: Dinasti Tang: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Kesenian Silla

Selain berhasil menguasai Semenanjung Korea, kesenian Kerajaan Silla juga mengalami perkembangan pesat, terutama seni kerajinan emasnya.

Salah satu hasilnya adalah mahkota emas bersalut gangsa yang ditemukan di beberapa makam Raja Silla.

Mahkota emas ini membuat Kerajaan Silla dikenal sebagai Kumsong atau kota emas.

Selain itu, hasil kerajinan emas lainnya berupa berbagai macam perhiasan, seperti manik-manik dan anting yang berbentuk bulan sabit.

Bahkan, ikat pinggang, kasut, dan cawan pada masa Kerajaan Silla juga dibuat dengan lapisan emas.

Kesenian patung pada masa ini juga sangat terkenal dan maju, terutama pembuatan patung-patung Buddha.

Baca juga: Raja Jungjong, Reformis dari Joseon

Runtuhnya Kerajaan Silla

Setelah berhasil menguasai Semenanjung Korea, banyak keluarga bangsawan Silla yang menumpuk kekayaannya.

Selain itu, Silla juga melemah karena masalah internal kerajaan lainnya, salah satunya pemberontakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com