Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hisaichi Terauchi, Panglima Jepang Penakluk Asia Tenggara

Kompas.com - 25/02/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hisaichi Terauchi adalah panglima tentara Jepang yang bertanggung jawab atas wilayah Asia Tenggara selama Perang Dunia II.

Di usia yang masih terbilang sangat muda, yakni 20 tahun, ia telah menjadi perwira junior dalam Perang Rusia-Jepang (1904-1905).

Hisaichi Terauchi juga sempat menjabat sebagai Menteri Angkatan Darat Sementara di Kabinet Perdana Menteri Koki Hirota pada 1936.

Baca juga: Daftar Nama Lembaga pada Masa Pendudukan Jepang

Masa muda

Hisaichi Terauchi lahir di Tokyo, Jepang, pada 8 Agustus 1879. Ia merupakan putra tertua Perdana Menteri Jepang ke-9, Masatake Terauchi.

Ketika berusia empat tahun, ia dikirim ke rumah bibinya di Yamaguchi, karena ayahnya ditugaskan di Perancis.

Hisaichi dan keluarganya kembali ke Tokyo saat tugas ayahnya di Perancis selesai. Pada usia 20 tahun, ia lulus dari Akademi Angkatan Darat Kekaisaran Jepang.

Setelah itu, ia menjabat sebagai perwira junior dalam Perang Rusia-Jepang. Usai perang, ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Staf Angkatan Darat dan lulus pada tahun 1909.

Pada 1912, Hisaichi dikirim sebagai atase militer ke Austria-Hongaria, dan ke Jerman dua tahun kemudian.

Baca juga: Misi Iwakura, Upaya Modernisasi Jepang

Karier militer

Berkat kepiawaiannya dalam bidang militer, Hisaichi Terauchi dipromosikan menjadi letnan kolonel pada November 1916.

Ia bergabung dalam Resimen Infanteri ke-2 IJA pada September 1917. Setahun setelahnya, ia bekerja di beberapa pos administratif di Staf Umum Angkatan Darat Kekaisaran Jepang.

Setelah diangkat menjadi kolonel pada 1919, Hisaichi mulai menjabat sebagai komandan batalyon Infanteri Pengawal ke-3 pada 1920.

Tiga tahun kemudian, ia diangkat sebagai kepala staf pengawal kekaisaran dan naik jabatan menjadi mayor jenderal pada 1924.

Pada Agustus 1927, Hisaichi menjabat sebagai kepala staf tentara terpilih di Korea. Dua tahun berselang, ia kembali naik pangkat menjadi letnan jenderal dan ditugaskan sebagai komando Divisi 5 IJA di Hiroshima.

Pada Januari 1932, ia dipindah ke Divisi 4 IJA yang ada di Osaka dan dipercaya memimpin Angkatan Darat Taiwan Jepang pada Agustus 1934.

Baca juga: Perang Jepang dan Rusia: Penyebab, Pertempuran, dan Dampak

Memimpin penaklukkan Asia Tenggara

Setelah diangkat menjadi jenderal pada Oktober 1935, Hisaichi Terauchi sempat menjabat sebagai Menteri Angkatan Darat sementara di Kabinet Perdana Menteri Koki Hirota.

Pada Februari 1937, ia diangkat sebagai kepala Inspektorat Jenderal Pelatihan Militer, salah satu jabatan paling bergengsi di kalangan militer.

Masih di tahun yang sama, ketika pecah Perang Tiongkok-Jepang, Hisaichi ditugaskan untuk ikut bertempur.

Lalu, pada November 1941, ia dipindahkan ke komando Grup Tentara Ekspedisi Selatan dan segera setelahnya, menyusun rencana dengan Laksamana Yamamoto Isoroku untuk terjun dalam Perang Pasifik.

Dalam peristiwa ini, Hisaichi berperan sebagai pemimpin penaklukkan Asia Tenggara. Ia mendirikan markas besarnya di Singapura.

Pada 6 Juni 1943, Hisaichi dipromosikan menjadi Marsekal Lapangan dan dipindahkan ke Filipina pada 1944.

Baca juga: Kuniaki Koiso, Penebar Janji Kemerdekaan untuk Indonesia

Saat Filipina terancam oleh Sekutu, Hisaichi mundur ke Saigon. Tidak lama berselang, ia mendengar kabar bahwa Burma telah jatuh ke tangan musuh.

Hisaichi sempat menderita stroke pada 10 Mei 1945. Ketika perang di Pasifik hampir berakhir, ia ditemui oleh utusan Inggris di rumah sakit guna membahas syarat-syarat gencatan senjata.

Setelah itu, sebanyak 680.000 tentara Jepang di Asia Tenggara diserahkan di Singapura pada 12 September 1945 oleh Jenderal Seishiro Itagaki atas namanya.

Hisaichi pun secara resmi menyatakan menyerah kepada Inggris pada 30 November 1945 di Saigon.

Bertemu tokoh Indonesia

Setelah Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh Sekutu, Jenderal Hisaichi Terauci mengundang Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan Radjiman Wediodiningrat untuk datang ke Markas Besar Tentara Wilayah Selatan di Dalat, Vietnam, guna membahas perihal kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Langkah Sekutu Menghadapi Ekspansi Jepang ke Asia Tenggara

Berikut ini beberapa hasil pertemuan antara Jenderal Hisaichi Terauci dan Ir. Soekarno.

  • Pembentukan PPKI
  • Pemerintah Jepang memberikan kemerdekaan kepada Indonesia
  • Wilayah kemerdekaan Indonesia
  • Pemberian kemerdekaan dilakukan secara berangsur-angsur

Wafat

Akibat stroke yang diderita, Hisaichi meninggal pada 12 Juni 1946, saat sedang dipindahkan ke kamp tawanan perang.

Jasadnya dikebumikan di pemakaman Jepang di Singapura.

 

Referensi: 

  • Drea, Edward J. (2009). Japan's Imperial Army: Its Rise and Fall, 1853-1945. Lawrence: University Press of Kansas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com