KOMPAS.com - Merkantilisme adalah suatu kebijakan politik ekonomi negara-negara imperialis dengan tujuan memupuk kekayaan berupa logam mulia.
Pada praktiknya, negara-negara di Eropa berusaha memupuk kekayaan dengan meningkatkan ekspor serta mengurangi impor dan menerapkan bea masuk.
Sistem ekonomi merkantilisme bertujuan untuk mengumpulkan cadangan emas, memperoleh neraca perdagangan yang baik, mengembangkan pertanian dan industri, serta memegang monopoli atas perdagangan luar negeri.
Sebab, prinsip dasar merkantilisme menyebutkan bahwa kekayaan pemerintah diukur berdasarkan kuantitas kepemilikan modal atau seberapa banyak logam mulia yang berhasil dikumpulkan.
Sistem ini juga berupaya untuk meningkatkan kekuasaan negara dengan mengorbankan kekuatan negara lain atau saingannya.
Merkantilisme tumbuh dan berkembang pesat pada abad ke-16 hingga abad ke-18, khususnya di Eropa Barat (Spanyol, Inggris, Prancis, dan Belanda).
Merkantilisme menggantikan sistem ekonomi feodal yang sebelumnya dianut oleh negara-negara di Eropa.
Dalam praktiknya, sistem ini sangat merugikan rakyat kecil, karena mereka dieksploitasi serta memicu berkembangnya kolonialisme dan imperialisme.
Baca juga: Merkantilisme, Sistem Ekonomi Eropa Abad ke-16
Dalam perkembangannya, praktik merkantilisme sangat merugikan rakyat kecil karena mereka harus bekerja maksimal untuk memenuhi kepentingan para pemilik modal dan bangsawan.
Namun, para pemilik modal atau bangsawan yang memaksimalkan penggunaan sumber daya dalam negeri tidak memberikan upah yang layak.
Apabila ditelusuri, pembatasan upah para buruh memang terdapat dalam salah satu kebijakan merkantilisme.
Hal ini karena kapitalisme telah berkembang pada para pemilik modal atau bangsawan, sehingga mereka hanya mementingkan keuntungan yang besar.
Selain itu, di bawah sistem merkantilisme, sebuah negara kerap kali meningkatkan peran militer untuk memastikan stabilitas pasar dan ketersediaan pasokan di dalam negeri terjaga.
Baca juga: Monopoli Perdagangan pada Masa Penjajahan
Praktik merkantilisme membuat banyak pedagang dari Eropa melakukan hubungan dengan berbagai daerah di dunia.
Negara-negara Eropa melakukan perdagangan untuk mendapatkan bahan-bahan mentah yang kemudian dijual kembali di pasar Eropa.