Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasasti Canggal: Letak, Fungsi, dan Isinya

Kompas.com - 26/01/2022, 13:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Prasasti Canggal adalah prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang ditemukan di Gunung Wukir, Desa Canggal, Kecamatan Salam, Magelang, Jawa Tengah.

Masyarakat sekitar sering menyebutnya dengan sebutan Prasasti Gunung Wukir atau Prasasti Sanjaya.

Sebab, prasasti berangka tahun 654 Saka atau 732 Masehi ini dibuat ketika Mataram Kuno diperintah oleh Raja Sanjaya.

Prasasti Canggal ditulis dengan menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta.

Adapun fungsi Prasasti Canggal yang merupakan prasasti pertama yang dikeluarkan Raja Sanjaya ini adalah untuk memperingati pendirian lingga di atas Bukit Sthirangga.

Baca juga: Prasasti Karang Berahi: Sejarah, Isi, dan Terjemahan

Sejarah

Prasasti Canggal berupa batu berwarna kuning kecoklatan yang berbentuk persegi empat pipih atau stele dengan bagian tepinya telah diratakan.

Selain itu, permukaan bidang yang berisi tulisan isinya juga telah diratakan dan diupam, sementara bagian atasnya dibentuk lengkung kurawal.

Saat penemuannya pada 1879, Prasasti Canggal kondisinya terbelah menjadi dua bagian. Pecahan pertama ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir, sedangkan pecahan terbesar ditemukan di Desa Canggal, yang letaknya di kaki gunung.

Prasasti Canggal diidentifikasi sebagai prasasti tertua kedua di Pulau Jawa setelah prasasti Tuk Mas.

Setelah ditemukan dan disatukan, Prasasti Canggal kini disimpan di Museum Nasional di Jakarta.

Baca juga: Prasasti Dinoyo: Sejarah, Isi, dan Terjemahan

Isi Prasasti Canggal

Prasasti Canggal menjadi sumber sejarah yang penting karena menceritakan kehidupan awal di Kerajaan Mataram Kuno.

Dijelaskan bahwa yang menjadi raja awalnya adalah Sanna, yang kemudian digantikan oleh Sanjaya anak dari Sannaha yang berasal dari Galuh.

Adapun isi dari Prasasti Canggal adalah sebagai berikut.

  • Bait 1: Pembangunan lingga oleh Raja Sanjaya di atas bukit.
  • Bait 2-6: Pemujaan terhadap Dewa Siwa, Brahma, dan Wisnu.
  • Bait 7: Jawa yang sangat makmur, kaya akan tambang emas dan menghasilkan padi. Pulau itu didirikan candi Siwa demi kebahagiaan penduduk dengan bantuan dari penduduk Kunjarakunjadesa.
  • Bait 8-9: Jawa yang dahulu diperintah oleh Raja Sanna, yang sangat bijaksana, adil tindakannya, perwira perang, murah hati kepada rakyatnya. Ketika meninggal dunia negara berkabung, sedih kehilangan pelindung.
  • Bait 10-11: Pengganti Raja Sanna adalah putranya bernama Sanjaya yang diibaratkan sebagai matahari. Kekuasaanya tidak langsung diberikan kepada Sanjaya, melainkan melalui saudara perempuannya (Sannaha).
  • Bait 12: Kesejahteraan, keamanan, dan ketenteraman negara. Rakyat dapat tidur di tengah jalan, tanpa takut akan pencuri dan penyamun atau akan terjadi kejahatan lainnya. Rakyat dapat hidup senang.

Baca juga: Prasasti Nalanda: Lokasi Penemuan, Isi, dan Maknanya

Prasasti ini juga menceritakan Raja Sanjaya yang memerintahkan mendirikan sebuah lingga (lambang Siwa) di Kunjarakunja.

Kunjarakunja dapat diartikan sebagai tanah dari pertapaan Kunjara yang diidentifikasi sebagai tempat pertapaan Resi Agastya yang berasal dari India selatan.

Pendirian lingga ini sebagai rasa syukur bahwa Sanjaya telah dapat membangun kembali kerajaan dan bertakhta dengan aman, setelah berhasil mengalahkan musuh-musuhnya.

Bait-bait awal Prasasti Canggal berisi puji-pujian kepada Dewa Siwa, Brahma, dan
Wisnu (trimurti), yang menandakan bahwa agama yang dipeluk Raja Sanjaya dan rakyatnya adalah Hindu Siwa.

Prasasti Canggal merupakan sumber tertulis tertua yang menyebut Pulau Jawa atau Yawadwipa, yang dipuji sangat subur, kaya akan tambang emas, dan menghasilkan gandum atau padi.

 

Referensi:

  • Rahardjo, Supratikno (2011). Peradaban Jawa: Dari Mataram Kuno sampai Majapahit Akhir. Jakarta: Komunitas Bambu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com