Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Singkat Republik Romawi

Kompas.com - 13/01/2022, 12:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Republik Romawi adalah periode peradaban Romawi Kuno yang ditandai dengan bentuk pemerintahan republik.

Periode yang berlangsung antara 509 SM hingga 27 SM ini menjadi salah satu contoh demokrasi perwakilan paling awal di dunia.

Pemerintahan Republik Romawi dimulai dari penggulingan Kerajaan Roma (753-509 SM), dan diikuti oleh berbagai perang saudara.

Kekuasaannya berlangsung selama hampir lima abad, hingga akhirnya digantikan oleh Kekaisaran Romawi pada 27 SM.

Baca juga: Kekaisaran Romawi: Sejarah Berdirinya, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Berdirinya Republik Romawi

Periode Kerajaan Romawi hingga Republik Romawi awal (509-264 SM), menjadi periode yang tidak terdokumentasikan dengan baik dalam sejarah Romawi.

Namun, secara umum para ahli sepakat bahwa republik telah dimulai pada 509 SM atau setelah penggulingan Lucius Tarquinius Superbus, penguasa terakhir Kerajaan Romawi.

Lucius Tarquinius Superbus digulingkan oleh Porsenna, raja keturunan Etruska. Namun, setelah itu terjadi kekosongan kekuasaan karena Porsenna meninggalkan Roma.

Untuk mengisi kekosongan kekuasaan, orang-orang kaya Romawi mendirikan pemerintahan republik dengan membentuk majelis.

Majelis inilah yang memutuskan hal-hal penting seputar pemerintahan atas nama penduduk Romawi.

Menurut para sejarawan kuno, perubahan dan inovasi ini dihasilkan dari perjuangan politik antara dua tatanan sosial, yaitu bangsawan dan plebeian (militer).

Inovasi tersebut dimulai pada awal masa republik dan berlangsung kurang lebih selama 200 tahun.

Baca juga: Kerajaan Romawi: Sejarah, Raja-raja, dan Keruntuhan

Pemerintahan awal

Dalam pemerintahannya, pemimpin Romawi akan dibantu oleh senat. Senat ini memiliki fungsi sebagai dewan penasihat yang menasihati hakim dan rakyat Romawi.

Meskipun secara teori rakyat berdaulat dan senat hanya menawarkan nasihat, dalam praktiknya senat memegang kekuasaan yang sangat besar.

Senat Republik awal jelas memiliki bias terhadap kepentingan warga negara terkaya. Lagi pula, hanya anggota kelas bangsawan yang bisa memegang jabatan.

Oleh karena itu, kaum plebeian, yang merupakan mayoritas tentara di pasukan Romawi, melakukan protes di luar tembok kota.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com