KOMPAS.com - Bangsa Belanda diketahui sudah menjajah Indonesia sejak awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20.
Penjajahan Belanda di Indonesia dimulai dengan didirikannya kongsi dagang VOC, yang kemudian dilanjutkan dengan penerapan beberapa kebijakan yang menyengsarakan rakyat.
Penjajahan bangsa Belanda yang berlangsung selama tiga abad tentu telah memberikan dampak besar bagi Indonesia, tidak hanya negatif, melainkan juga dampak positif.
Berikut ini dampak positif penjajahan Belanda di Indonesia.
Baca juga: Mengapa Pemerintah Kolonial Belanda Menerapkan Politik Etis?
Dalam bidang sosial, dampak penjajahan bangsa Eropa adalah runtuhnya kekuasaan feodal di Nusantara.
Kedudukan para raja dan keluarga istana mengalami perubahan, di mana mereka harus berubah menjadi aparat atau pegawai yang bekerja untuk membantu pemerintah Belanda.
Turun kelasnya kedudukan para raja membuat kehidupan masyarakat Indonesia juga berubah.
Rakyat tidak lagi harus khawatir, cemas, tidak percaya diri, dan terbelakang, karena tidak mendapat pengakuan dan perlakukan baik yang disebabkan oleh adanya pembagian kelas.
Dampak dalam bidang budaya dapat dilihat dari berubahnya cara pergaulan, gaya hidup, bahasa, dan cara berpakaian sebagian besar rakyat Indonesia.
Selain itu, dapat terlihat juga dari berkembangan ajaran Kristen di Indonesia. Rakyat pun mengetahui perkembangan kesenian yang ada di Eropa, seperti musik dan dansa.
Pengaruh budaya Eropa di Indonesia juga tercermin dalam banyaknya bangunan bergaya kolonial yang tersebar di Nusantara.
Munculnya kebudayaan Indische (Indis) juga merupakan hasil akulturasi budaya Indonesia dan Eropa
Baca juga: Tujuan Belanda Membentuk VOC
Dampak penjajahan bangsa Eropa bagi bangsa Indonesia dalam bidang politik dapat dilihat dari kuatnya pengaruh pemerintah Belanda dalam penyelenggaraan pemerintahan kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara.
Selain itu, adanya perubahan kelas sosial masyarakat di Indonesia juga menjadi salah satu dampak politik dari datangnya Belanda.
Misalnya, rakyat Indonesia yang berasal dari kalangan tuan tanah dan para pedagang yang sebelumnya menduduki kelas menengah, turun menjadi kelas terbawah.
Selain dampak buruk, dampak positif yang dirasakan rakyat dalam bidang ekonomi akibat penjajahan kolonial adalah dikenalkannya mata uang oleh Raffles ketika menjalankan kebijakan Sewa Tanah.
Kemudian, rakyat Indonesia juga dikenalkan dengan uang kertas dan logam, yang kemudian mendorong munculnya bank modern di Hindia Belanda, seperti De Javasche Bank (DJB) yang berdiri di Batavia pada 1828.
Selain itu, dampak positif yang dirasakan rakyat dalam bidang ekonomi akibat penjajahan kolonial adalah dibangunnya Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan.
Baca juga: Mengapa Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan Tidak Sampai Banyuwangi?
Bersama dengan dibangunnya jaringan kereta api, transportasi untuk mengantar hasil perkebunan dan masyarakat menjadi lebih mudah.
Selain itu, berikut ini dampak positif penjajahan di bidang ekonomi.
Dampak penjajahan bagi masyarakat Indonesia dalam bidang pendidikan adalah didirikannya sekolah-sekolah.
Eropa pertama kalinya mendirikan sekolah untuk mengajarkan ajaran agama Katolik bagi para pribumi dari daerah Timur, seperti Maluku.
Baca juga: Hoogere Burgerschool (HBS), Sekolah Menengah Umum Hindia Belanda
Kemudian setelah kebijakan Politik Etis diterapkan, pendidikan semakin dianggap penting karena berguna untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor swasta dan pemerintahan.
Hal ini lantas juga memberikan dampak yang sangat baik bagi rakyat Indonesia. Mereka mulai mengenyam sistem pendidikan Barat, mendapat ilmu pengetahuan baru, mampu membaca, menulis, dan menghitung.
Beberapa sekolah yang didirikan, seperti STOVIA, THS, dan banyak lainnya.
Selain itu, dampak positif kolonialisme di bidang pendidikan adalah munculnya golongan elite cendikiawan di Indonesia.
Referensi: