Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perguruan Tinggi Zaman Hindia Belanda

Kompas.com - 07/10/2021, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perguruan tinggi zaman Hindia Belanda di Indoneisa bermula sejak pemerintah Hindia Belanda menerapkan Politik Etis tahun 1900-an. 

Salah satu program yang difokuskan dalam Politik Etis adalah pendidikan. 

Program ini yang kemudian mendorong berdirinya sekolah-sekolah, dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Perguruan tinggi zaman Belanda adalah:

  • STOVIA
  • Landsbouwkundige Faculteit
  • Rechts Hooge School
  • Technische Hooge School

Baca juga: Mengapa Pemerintah Kolonial Belanda Menerapkan Politik Etis?

School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) 

STOVIA adalah sekolah untuk pendidikan dokter pribumi di Batavia (Jakarta) pada zaman kolonial Hindia Belanda.

Awal mula berdiri STOVIA didorong dengan kondisi kurangnya tenaga kesehatan untuk menghadapi berbagai macam penyakit berbahaya yang mewabah di wilayah jajahannya.

Hal ini kemudian membuat pemerintah Hindia Belanda untuk menyelenggarakan kursus juru kesehatan yang kemudian menjadi STOVIA.

Masa pendidikan yang harus ditempuh di STOVIA adalah tujuh tahun.

Beberapa tokoh penting yang merupakan lulusan dari STOVIA adalah Dr. Wahidin Soedirohoesodo dan Dr. Soetomo, pendiri organisasi Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908. 

Landsbouwkundige Faculteit 

Pada 1941, didirikan sekolah tinggi pertanian di Bogor bernama Landsbouwkundige Faculteit.

Saat ini, sekolah tinggi tersebut disebut Institut Pertanian Bogor.

Proses pendirian Landsbouwkundige Faculteit ini sendiri cukup sulit.

Berdasarkan keputusan Ratu Belanda tanggal 6 Juni 1905, suatu institusi baru dapat dinaman sebagai universitas jika sudah memiliki lima fakultas di dalamnya.

Agar perguruan tinggi di Hindia Belanda dapat berdiri, salah satu tokoh, Hoesein Djajadiningrat turut memperjuangkannya. 

Hoesein Djajadiningrat adalah orang pertama yang meraih gelar guru besar serta anggota Dewan Hindia tahun 1933 dan 1941. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com