Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peristiwa Tanjung Morawa: Latar Belakang, Tokoh, dan Dampak

Kompas.com - 06/01/2022, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peristiwa Tanjung Morawa terjadi pada 16 Maret 1953, tepatnya saat Kabinet Wilopo sedang berjalan.

Konflik yang terjadi dalam peristiwa ini adalah sengketa tanah yang melibatkan pihak pemerintahan dan para penggarap liar (ilegal).

Tragedi berdarah yang dikenal sebagai Peristiwa Tanjung Morawa menjadi penyebab jatuhnya Kabinet Wilopo.

Baca juga: Kabinet Wilopo: Latar Belakang, Susunan, dan Program Kerja

Latar belakang

Terjadinya Peristiwa Tanjung Morawa disebabkan oleh adanya pertikaian antara polisi dengan penduduk Desa Perdamaian, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.

Waktu itu, Kabinet Wilopo mengirim Menteri Dalam Negeri Mohammad Roem untuk melakukan pengosongan bekas lahan tembakau guna dibangun sawah percontohan untuk masyarakat di sana.

Namun, sawah tersebut sudah diduduki oleh para penggarap liar alias ilegal. Di antara mereka ada yang merupakan seorang imigran gelap dari China.

Pemerintah pun segera melakukan pemindahan terhadap para penggarap liar yang ada di sawah tersebut.

Pemerintah juga bersedia memberi ganti rugi dan menyediakan lahan pertanian. Namun, niatan tersebut dihalangi oleh organisasi Barisan Tani Indonesia (BTI). Alhasil, usaha tersebut gagal. 

Karena musyawarah tidak berhasil, maka pada 16 Maret 1953, pemerintah memindahkan mereka secara paksa dengan dibantu oleh aparat kepolisian dan sejumlah alat berat.

Baca juga: Jatuhnya Kabinet Wilopo

Terjadinya Peristiwa Tanjung Morawa

Karena digusur secara paksa, penduduk memberikan perlawanan. Polisi kemudian melepas tembakan peringatan, tetapi kericuhan justru terjadi.

Bahkan, para penduduk juga berusaha mengambil senjata api aparat. Dalam keadaan yang sudah kacau balau, korban pun mulai berjatuhan.

Alhasil, Peristiwa Tanjung Morawa menjadi tragedi berdarah yang diperkirakan menewaskan sebanyak lima petani.

Tokoh Peristiwa Tanjung Morawa

Beberapa tokoh yang terlibat dalam Peristiwa Tanjung Morawa adalah:

  • Wilopo
  • Barisan Tani Indonesia (BTI)
  • Partai Komunis Indonesia (PKI)

Baca juga: Peristiwa Gejayan 1998

Akibat Peristiwa Tanjung Morawa

Besarnya pertikaian yang terjadi di Tanjung Morawa lantas menarik perhatian parlemen. Mosi tidak percaya pun diterbitkan oleh Sidik Kertapati dari Sarekat Tani Indonesia (SAKTI).

Dalam hal ini, Kabinet Wilopo dinilai menyalahi aturan. Adanya mosi tidak percaya kemudian membuat pemerintahan menjadi goyah.

Akhirnya, pada 2 Juni 1953 Wilopo menyerahkan mandatnya kepada presiden. Oleh karena itu, Peristiwa Tanjung Morawa merupakan peristiwa yang terjadi pada masa demokrasi liberal di mana peristiwa ini menyebabkan jatuhnya Kabinet Wilopo.

Insiden Tanjung Morawa menjatuhkan kurang lebih 20 korban, di mana lima di antaranya meninggal dunia.

Parlemen dan pers pun memberikan tanggapan keras pada peristiwa ini.

 

Referensi: 

  • Universitas Indonesia. (1990). Persengketaan Tanah di Sumatera Timur Kasus Tanjung Morawa 1952-1953. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com