Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abu Ubaidah bin Jarrah, Sahabat Nabi yang Dijuluki Kepercayaan Umat

Kompas.com - 16/12/2021, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Abu Ubaidah bin Jarrah adalah sahabat Nabi Muhammad dan termasuk dalam sepuluh orang yang dijanjikan masuk surga.

Ia juga dikenal sebagai komandan tentara Rasyidin dan termasuk kandidat terkuat penerus Nabi Muhammad, bersama dengan Abu Bakar dan Umar.

Selain ahli dalam peperangan, Abu Ubaidah bin Jarrah juga ahli dalam beberapa bidang dan diberi julukan Kepercayaan Umat.

Baca juga: Periodisasi Sejarah Peradaban Islam

Masuk Islam

Abu Ubaidah bin Jarrah adalah keturunan kaum Quraisy dari Bani Al-Harits bin Fihr yang lahir pada 583 M.

Sebelum masuk Islam, ia dikenal sebagai salah satu bangsawan Quraisy yang rendah hati dan pemberani.

Pada 611 M, Nabi Muhammad datang untuk berdakwah Islam kepada orang-orang di Mekah. Abu Ubaidah pun menjadi salah satu orang pertama yang memeluk Islam, saat berusia 28 tahun.

Menjadi bagian golongan umat Muslim pertama di Mekah, ia pun menanggung hinaan dan penindasan yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy, seperti halnya Nabi Muhammad.

Setelah itu, pada 623, Abu Ubaidah mengikuti Nabi Muhammad berhijrah dari Mekah ke Madinah.

Baca juga: Mengapa Kaum Kafir Quraisy Melakukan Pemboikotan terhadap Umat Islam?

Kiprah di medan perang

Era Nabi Muhammad

Pada 624 M, Abu Ubaidah berpartisipasi dalam Perang Badar atau pertempuran besar pertama antara umat Muslim dan Quraisy di Mekah.

Dalam pertempuran ini, ia melawan dan membunuh ayahnya sendiri, yang berperang di kubu kaum kafir Quraisy.

Setelah itu, ia terjun ke dalam Perang Uhud (625 M), Pertempuran Khandaq (627 M), dan turut terlibat dalam Perjanjian Hudaibiyyah (628 M).

Pada 630 M, ketika pasukan Muslim menaklukkan Mekah dari empat arah, Abu Ubaidah menjadi pemimpin salah satu divisi.

Kala itu, pasukan kaum Muslimin pimpinan Abu Ubaidah bersama Nabi Muhammad SAW memasuki Kota Mekah dari arah barat.

Setelah itu, ia terlibat dalam Perang Hunain, Penyerbuan Ta'if, dan Perang Tabuk. Selepas pertempuran itu, beberapa perwakilan Kristen dari Arab Saudi tiba di Madinah.

Mereka menunjukkan minat untuk masuk Islam. Para delegasi tersebut kemudian meminta Muhammad untuk mengirim seseorang yang bisa membimbing mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com