Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasasti Dinoyo: Sejarah, Isi, dan Terjemahan

Kompas.com - 09/12/2021, 15:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Prasasti Dinoyo adalah salah satu prasasti yang menjadi bukti adanya pemerintahan Kerajaan Kanjuruhan.

Peninggalan Kerajaan Kanjuruhan ini terbilang unik. Pasalnya, Prasasti Dinoyo yang ditemukan di Jawa Timur dekat Kota Malang memakai huruf Jawa Kuno menggunakan bahasa Sanskerta.

Sementara itu, isinya memberikan keterangan bahwa pada pertengahan abad ke-8, berdiri kerajaan yang berpusat di Kanjuruhan dan diperintah oleh raja Dewasimha.

Sejarah penemuan

Prasasti Dinoyo ditemukan dalam tiga bagian. Bagian tengah ditemukan di Desa Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Sementara bagian atas dan bawah ditemukan di Desa Merjosari, Kabupaten Malang.

Wilayah Dinoyo sendiri diketahui sebagai kawasan pemukiman prasejarah. Selain Prasasti Dinoyo, berbagai peninggalan sejarah Kerajaan Kanjuruhan ditemukan di sana.

Adapun peninggalan yang ditemukan berupa prasasti, arca, bekas pondasi, batu bata, bekas saluran drainase, hingga gerabah.

Baca juga: Kerajaan Kanjuruhan: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Isi Prasasti Dinoyo

Prasasti Dinoyo berangka tahun 760 M. Ukiran pada prasasti ini cukup panjang dan sebagian besar isinya masih dapat dibaca dengan jelas.

Adapun bunyi dari Prasasti Dinoyo adalah sebagai berikut

  • (svasti saka varsatita 682)
  • || asit (narapati dhiman devasimha)
  • tapavan yena gupta (paribhati putikesva)
  • rapavita || limvah api tana (-yah tasyagajayanah)
  • iti smrtah raraksa svarggage tate (sutan purusan maha)
  • || limvasya duhita jajne prada (patrasya bhupateh utteja)
  • na iti mahisa janani yasya dhimatah || a(nanah (?) kalasa)
  • je bhagavati agastyebhaktah dvijatihi tak dgaja (-yanana[ma])
  • maulaih sanayakaganaih samakarbaittad taramyan maha
  • rsibhavanam valahajiyamyah || purvvaih krtam tu surada rumayi[m] [ || ]
  • samiksya kirttipriyah tala galapratimam manasvi ajna
  • pya silpinam aram sah ca dirghadarssi krsnadbhutopalama
  • yim nrpatih cakara || rajnagastah sakabde nayana vasu
  • rase marggasirse ca mase addrartthe sukra vare pratipa
  • da divase paksasandhau dhruve {cha} rtvigbhih vedavidbhih yativara
  • sahitaih sthapakadyaih samaumaih karmajnaih kumbhayagne sudda dha
  • matimata sthapitah kumbhayonih || ksetram gavah supuspah mahisa
  • ganayutah dasadasi purogah datta rajna maharsi pravaracaruha
  • vissananasambardhanadi [ | ] vyaparatham bhuvanamapi grhamu
  • ttaram ca adbhutam ca visram bhaya atithinam yavayavi
  • kasayyaccha danai suprayuktam || ye bandhavah nrpasutah ca
  • samantrimukhyah dattau nrpasya yadi te pradikulacittah [|] nasti
  • kyadosa kusilah narake pateyuh na amutra ca neha ca gatim
  • (…)am labhante || vanisyah nrpasya rucitah yadi dati vrddhau astikya
  • (suddhamatayah…)pujah | danadyapunya yasanadhyayana
  • (disilah raksantu rajyam [akhilam]) nrpatih yatha evam ||

Keterangan:

  • (alih-aksara) = alih aksara yang ada di potongan yang lain
  • (…) = aksara yang hilang
  • [ ] = bagian yang seharusnya ada di prasasti
  • { } = aksara yang belum pasti.

Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Kanjuruhan

Terjemahan

Berikut adalah terjemahan Prasasti Dinoyo sesuai dengan baitnya.

  • Kemuliaan pada tahun 682 Saka yang berlalu.
  • Ada raja yang sangat bijaksana dan berkuasa bernama Dewasimha, di bawah lindungannya api Putikeswara yang menyebar sinar di sekelilingnya
  • Juga Limwa, putranya yang bernama Gajayana melindungi manusia bagaikan anaknya, ketika ayahnya marak ke langit
  • Limwa melahirkan anak perempuan bernama Uttejana dan dia adalah permaisuri raja Pradaputra
  • Dia juga ibu A-nana yang bijaksana, cucu Gajayana, orang yang selalu berbuat baik terhadap kaum Brahmana dan pemuja Agastya
  • (A-nanah) yang menyuruh penduduk dan banyak orang penting untuk membangun kediaman yang indah untuk Agastya yang agung dan suci, guna menghancurkan musuh
  • Setelah ia melihat patung Kalasaja dari kayu cendana yang dibuat nenek moyangnya, diapun segera memrintahkan seorang seniman untuk membuat arca resi yang sama dari batu hitam yang keindahannya sangat menakjubkan
  • Pada tahun 682 Saka, di bulan Margasira pada hari Jumat, hari pertama pertengahan bulan, pada kumpulan bagian-bagian bulan yang gelap dan yang terang, di Ardranaksatra, maka raja yang bersemangat memerintahkan para pendeta, para ahli Weda, para pertapa, pedanda yang menyiramkan air, pertapa dan ahli-ahli, untuk mendirikan patung Kumbhayoni
  • Di kesempatan itu raja mengberi hadiah kepada Ksatria sapi dan kerbau yang gemuk, budak laki-laki dan perempuan yang diperuntukkan bagi pemandian suci, upacara pembakaran dan persembahan kurban padi untuk menghormati tokoh resi yang hebat dan agung. Selain itu didirikan juga tempat tingga; bagi kaum brahmana, serta rumah tinggi dan indah lengkap dengan pakaian, , tempat tidur, gandum, dan padi, untuk peristirahatan bagi tamu
  • Apabila sanak keluarga, para putra raja dan para perdana menteri bermaksud merintangi gagasan raja ini, maka mereka akan cacat karena berada di jalan yang sesat dan penuh dosa, mereka akan terjerumus ke dalam neraka

Baca juga: Prasasti Talang Tuo: Lokasi Penemuan, Isi, dan Maknanya

Tafsir isi

Adapun isi dari Prasasti Dinoyo adalah tentang masa lalu Kota Malang. Di kota tersebut, pernah berdiri sebuah kerajaan yang disebut Kanjuruhan.

Kanjuruhan dipimpin oleh raja yang sangat bijaksana bernama Dewasimha dan memiliki putra yang bernama Sang Limwa, yang kelak menjadi penerusnya.

Adapun setelah menjadi raja, Limwa bergelar Gajayana. Gajayana ini sangat memuliakan sang Resi Agastya.

Limwa bahkan mendirikan tempat pemujaan untuk Dewa Agastya. Peresmian tempat pemujaan tersebut dilaksanakan pada 760 M dengan upacara oleh pendeta ahli Weda (agama Syiwa).

Gajayana memiliki seorang putri yang diberi nama Uttejana. Uttejana ini kelak akan menikah dengan seorang laki-laki dari kerajaan di kawasan barat.

Apabila diterjemahkan, angka 682 yang terdapat di awal prasasti adalah 682 Saka, atau dalam masehi berangka 760 M.

Selain memuat silsilah raja Kerajaan Kanjuruhan, prasasti ini juga memaparkan tentang upacara Somayajna yang bersifat Weda, dan tidak ada di Jawa Tengah.

 

Referensi:

  • Firmansyah, Devan. Soesilo, Febby. 2020. Sejarah Daerah Malang Timur: Mengenal Toponimi dan Sejarah Lokal Desa-Desa di Daerah Pakis dan Sekitarnya. Malang: Inteligensia Media
  • Notosusanto, Nugroho. 2008. Sejarah nasional Indonesia: Zaman kuno. Jakarta: Balai Pustaka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com