Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mafia Berkeley, Begawan Ekonomi Orde Baru

Kompas.com - 07/12/2021, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Direkrut Soeharto

Pada 1960-an, seluruh mahasiswa yang telah pulang dari AS lantas ditugaskan untuk mengajar di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD).

Ketika Jenderal Soeharto mengambil alih kekuasaan di Indonesia dari Presiden Soekarno melalui Supersemar, dasar-dasar pemerintahan yang nantinya disebut sebagai rezim Orde Baru mulai dibangun.

Pada akhir Agustus 1966, Soeharto mengadakan seminar di SESKOAD untuk mendiskusikan masalah ekonomi dan politik, serta bagaimana Orde Baru akan mengatasi permasalahan negara kala itu.

Ketika itu, inflasi di Indonesia sudah mencapai angka 650 persen dan sedang menanggung beban neraca pembayaran luar negeri sebesar Rp 714 miliar.

Baca juga: Kegagalan Ekonomi pada Masa Demokrasi Terpimpin

Ekonom-ekonom FE UI yang diketuai oleh Widjojo Nitisastro pun ikut dalam seminar dan mempresentasikan ide mereka serta rekomendasi kebijakan kepada Soeharto.

Soeharto pun kagum dengan ide mereka dan dengan cepat meminta untuk bekerja sebagai Tim Ahli di Bidang Ekonomi dan Keuangan.

Tim inilah yang berisi para ekonom lulusan University of California, Berkeley, dan menjadi arsitek utama perekonomian Indonesia pada 1960-an, atau kemudian disebut sebagai Mafia Berkeley.

Pencapaian Mafia Berkeley

Menurut Revrisond Baswir, Mafia Berkeley adalah sekelompok ekonom Indonesia yang dibina oleh Amerika Serikat (AS) untuk membelokkan arah perekonomian Indonesia ke jalan ekonomi pasar neoliberal.

Sedangkan menurut JB Sumarlin, mereka disebut mafia karena pemikirannya dianggap sebagai bagian dari rencana CIA untuk membuat Indonesia sebagai boneka Amerika.

Kebijakan-kebijakan Mafia Berkeley berlandaskan liberalisasi ekonomi serta pasar bebas, yang diwujudkan dalam Penanaman Modal Asing.

Baca juga: De-Soekarnoisasi, Upaya Soeharto Melemahkan Pengaruh Soekarno

Untuk mengatasi perekonomian Indonesia yang kacau balau, mereka berfokus pada pengendalian inflasi dan menyeimbangkan anggaran. 

Hal ini terbukti membuat kondisi ekonomi di Indonesia jauh lebih stabil. Inflasi yang awalnya sebesar 650 persen pada 1966, turun menjadi hanya 13 persen pada 1969.

Ketika Soeharto akhirnya resmi menjadi presiden pada 1968, Mafia Berkeley segera diberi berbagai jabatan menteri,

Dengan posisi ini, Mafia Berkeley memiliki pengaruh kuat dalam kebijakan ekonomi dan membawa perekonomian Indonesia ke tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi.

Bahkan Mafia Berkeley mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Tingkat pertumbuhannya tinggi, rata-rata sekitar 6,5 persen per tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com