Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Inflasi Terhadap Negara

Kompas.com - 03/02/2020, 18:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Kondisi di mana harga barang tinggi secara terus menerus dalam waktu tertentu merupakan tanda dari inflasi.

Inflasi biasanya hanya terjadi pada momen-momen tertentu seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal, Tahun Baru, maupun momen pesta demokrasi.

Dampak inflasi

Dilansir dari situs resmi Kementerian Keuangan Republik Indonesia, kondisi ekonomi dengan inflasi tentu memiliki dampak bagi suatu negara. Berikut beberapa dampak inflasi secara umum:

  • Dampak inflasi terhadap pendapatan

Inflasi memberikan dampak positif dan negatif terhadap pendapatan masyarakat.

Pada kondisi tertentu, seperi inflasi lunak akan mendorong pengusaha untuk memperluas produksi sehingga meningkatkan perekonomian.

Namun, inflasi akan berdampak buruk bagi yang berpenghasilan tetap. Karena nilai uangnya tetap sedangkan harga barang atau jasa naik.

Baca juga: Inflasi di Perdesaan Naik, Upah Riil Buruh Tani Turun 0,14 Persen

  • Dampak inflasi terhadap ekspor

Kemampuan ekspor suatu negara akan berkurang ketika mengalami inflasi. Hal ini karena biaya ekspor akan lebih mahal.

Selain itu, daya saing barang ekspor mengalami penurunan yang pada akhirnya pendapatan dari devisa pun juga berkurang.

  • Dampak inflasi terhadap minat menabung

Pada kondisi inflasi, minat menabung sebagian besar orang akan berkurang.

Hal ini karena pendapatan dari bunga tabungan lebih kecil, sedangkan nasabah harus membayar biaya administrasi tabungannya.

  • Dampak inflasi terhadap harga pokok

Perhitungan penetapan harga pokok pada kondisi inflasi akan menjadi sulit dan bisa berdampak terlalu kecil atau terlalu besar.

Persentase inflasi yang terjadi di masa depan seringkali tidak dapat diprediksi dengan akurat.

Hal ini membuat proses penetapan harga pokok dan harga jual menjadi tidak akurat.

Pada kondisi tertentu, inflasi akan membuat para produsen kesulitan dan mengakibatkan kekacauan perekonomian.

Baca juga: BPS: Inflasi 2019 Terendah Sejak 10 tahun Terakhir

Jenis inflasi

Berdasarkan jenisnya, inflasi terbagi menjadi tiga, yaitu:

  • Berdasarkan sifatnya

Berdasarkan sifatnya, inflasi dibagi menjadi empat kategori utama, yakni:

  1. Inflasi rendah (creeping inflation), inflasi yang besarnya kurang dari 10 persen per tahun.
  2. Inflasi menengah (galloping inflation), inflasi yang besarnya antara 10-30 persen per tahun.
  3. Inflasi berat (high inflation), inflasi berat merupakan inflasi yang besarnya antara 30-100 persen per tahun.
  4. Inflasi sangat tinggi (hyperinflation), inflasi yang ditandai oleh naiknya harga secara drastis hingga mencapai empat digit atau diatas 100 persen.
  • Inflasi berdasarkan sebabnya

Inflasi berdasarkan sebabnya terbagi menjadi dua, yakni:

  1. Demand pull inflation
  2. Cost push inflation
  3. Bottle neck inflation
  • Inflasi berdasarkan asalnya

Inflasi berdasarkan asalnya terbagi menjadi:

  1. Berasal dari dalam negeri (domestic inflation), inflasi yang timbul akibat adanya defisit dalam pembiayaan dan belanja negara.
  2. Berasal dari luar negeri (imported inflation), inflasi yang timbul karena negara yang menjadi mitra dagang mengalami inflasi yang tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com