KOMPAS.com - Kondisi di mana harga barang tinggi secara terus menerus dalam waktu tertentu merupakan tanda dari inflasi.
Inflasi biasanya hanya terjadi pada momen-momen tertentu seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal, Tahun Baru, maupun momen pesta demokrasi.
Dampak inflasi
Dilansir dari situs resmi Kementerian Keuangan Republik Indonesia, kondisi ekonomi dengan inflasi tentu memiliki dampak bagi suatu negara. Berikut beberapa dampak inflasi secara umum:
Inflasi memberikan dampak positif dan negatif terhadap pendapatan masyarakat.
Pada kondisi tertentu, seperi inflasi lunak akan mendorong pengusaha untuk memperluas produksi sehingga meningkatkan perekonomian.
Namun, inflasi akan berdampak buruk bagi yang berpenghasilan tetap. Karena nilai uangnya tetap sedangkan harga barang atau jasa naik.
Kemampuan ekspor suatu negara akan berkurang ketika mengalami inflasi. Hal ini karena biaya ekspor akan lebih mahal.
Selain itu, daya saing barang ekspor mengalami penurunan yang pada akhirnya pendapatan dari devisa pun juga berkurang.
Pada kondisi inflasi, minat menabung sebagian besar orang akan berkurang.
Hal ini karena pendapatan dari bunga tabungan lebih kecil, sedangkan nasabah harus membayar biaya administrasi tabungannya.
Perhitungan penetapan harga pokok pada kondisi inflasi akan menjadi sulit dan bisa berdampak terlalu kecil atau terlalu besar.
Persentase inflasi yang terjadi di masa depan seringkali tidak dapat diprediksi dengan akurat.
Hal ini membuat proses penetapan harga pokok dan harga jual menjadi tidak akurat.
Pada kondisi tertentu, inflasi akan membuat para produsen kesulitan dan mengakibatkan kekacauan perekonomian.
Jenis inflasi
Berdasarkan jenisnya, inflasi terbagi menjadi tiga, yaitu:
Berdasarkan sifatnya, inflasi dibagi menjadi empat kategori utama, yakni:
Inflasi berdasarkan sebabnya terbagi menjadi dua, yakni:
Inflasi berdasarkan asalnya terbagi menjadi:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/03/180000969/dampak-inflasi-terhadap-negara