Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Nama dan Sejarah Kabupaten Bantul

Kompas.com - 29/11/2021, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Vorstenlanden ialah daerah-daerah yang ada di bawah kekuasaan empat monarki, yaitu Surakarta, Yogyakarta, Mangkunegaran, dan Pakualaman. 

Pada 26 dan 31 Maret 1831, pemerintah Hindia Belanda dan Kasultanan Yogyakarta akhirnya melakukan kontrak kerjasama tentang pembagian wilayah.

Berdasarkan dari kontrak kerjasama tersebut, Kasultanan Yogyakarta dibagi menjadi tiga kabupaten, yaitu Bantulkarang, Denggung, dan Kalasan. 

Baca juga: Asal-usul Nama Trenggalek

Sebagai bentuk penindaklanjutan pembagian wilayah itu, pada 20 Juli 1831 secara resmi ditetapkan pembentukan Kabupaten Bantul yang sebelumnya disebut Bantulkarang.

Seorang prajurit Kasultanan Yogyakarta bernama Raden Tumenggung Mangun Negoro kemudian dipercaya Sri Sultan Hamengkubuwono V untuk memangku jabatan bupati Bantul pertama.

Berdasarkan peristiwa tersebut, setiap tanggal 20 Juli diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Bantul.

Julukan Bantul

Bantul dikenal dengan julukan Kota Geplak, Kota Gerabah, dan Sahara van Java. 

  • Kota Geplak, Bantul memiliki kuliner khas dan legendaris yaitu Geplak yang terbuat dari parutan kelapa dan gula pasir atau gula jawa. Industri geplak ini dapat ditemui di seluruh penjuru Kabupaten Bantul.
  • Kota Gerabah, salah satu tujuan wisata yang ada di Kabupaten Bantul adalah Kasongan. Kasongan merupakan daerah industri gerabah terbesar di Kabupaten Bantul. Hasil kerajinan dari gerabah yang diproduksi di sana umumnya berupa guci, pot, hiasan dinding, meja, kursi, dan sebagainya. 
  • Sahara van Java, di Bantul terdapat sebuah objek wisata yang cukup terkenal bernama Gumuk Pasir Parangkusumo. Gumuk Pasir ini mirip dengan Gurun Sahara di Afrika. Oleh sebab itu, Kabupaten Bantul dijuluki sebagai Sahara van Java.

 

Referensi:

  • Uddin, Baha dkk. (2020). Masyarakat Pedesaan dan Revolusi Kemerdekaan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com