Dua orang yang memimpin Proyek Manhattan adalah Vanner Bush dan Mayor Jenderal Leslie Groves.
Selain itu, ada pula Ernest O. Lawrence yang didaulat menjadi kepala proyek, Fermi memegang peranan sebagai penasihat ahli.
Riset untuk proyek ini dimulai pada 1942 dan mempekerjakan lebih dari 100.000 orang dalam prosesnya.
Untuk tempat penelitian, dipilihlah sebuah gurun kering yang luas di New Mexico, di sebuah tempat bernama Los Alamos.
Robert Oppenheimer kemudian ditunjuk sebagai direktur Laboratorium Los Alamos yang merancang bom atom.
Hingga 1944, proyek ini menghabiskan dana sebesar 1 milyar dollar AS setiap tahunnya. Lebih dari 90 persen biayanya digunakan untuk membangun gedung penelitian dan memproduksi bahan fisil.
Sedangkan 10 persen lainnya digunakan untuk pengembangan dan produksi senjata.
Dalam perkembangannya, Proyek Manhattan melibatkan banyak fisikawan ternama dari AS, Inggris, dan Kanada.
Tidak hanya itu, penelitiannya juga dilakukan di lebih dari 30 lokasi yang tersebar di AS, Inggris, dan Kanada.
Proyek Manhattan diketahui mengembangkan dua jenis bom atom secara bersamaan, yang sebagian besar dikerjakan di Oak Ridge, Tennessee.
Di sisi lain, ada pula Igor Sikorsky, salah satu ahli yang dilibatkan dalam Proyek Manhattan berhasil menciptakan helikopter untuk kepentingan perang.
Baca juga: Program Nuklir Iran dan Sanksi Embargo Minyak
Pada April 1945, Harry Truman yang baru saja menggantikan Roosevelt sebagai Presiden AS, segera memelajari Proyek Manhattan.
Kemudian pada Juli 1945, dilakukan pengujian pertama senjata plutonium yang dinamakan Trinity, di dekat Alamogordo, New Mexico, yang menunjukkan kekuatan luar biasa dari bom atom dan menandai awal era nuklir.
Setelah itu, negara sekutu mengadakan pertemuan yang membicarakan tentang rencana operasi terhadap Jepang.
Hasil dari Proyek Manhattan lainnya yang disebut bom Little Boy dan Fat Man kemudian digunakan sebulan kemudian dalam pemboman atom di Hiroshima dan Nagasaki.