Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Johannes Gutenberg, Penemu Mesin Cetak

Kompas.com - 12/10/2021, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Johannes Gutenberg adalah seorang pengrajin logam dan penemu berkebangsaan Jerman yang memiliki sumbangan besar di bidang teknologi percetakan.

Sejak abad ke-15, namanya dikenal sebagai penemu mesin cetak bergerak (moveable type) pertama di dunia.

Penemuan Johannes Gutenberg kemudian dianggap sebagai tonggak sejarah manusia modern, karena mesin cetak memainkan peran penting dalam lahirnya Renaissance, Reformasi Protestan, dan Abad Pencerahan.

Awal kehidupan

Johannes Gutenberg lahir antara tahun 1394-1404 di Kota Mainz, Jerman. Namun, pada 1890 Kota Mainz menyatakan bahwa tanggal lahir simbolisnya adalah 24 Juni 1400.

Lahir dengan nama lengkap Johannes Gensfleisch zur Laden zum Gutenberg, ia adalah putra dari seorang pedagang yang dulunya pernah menjadi bangsawan Jerman.

Seperti tanggal lahirnya, kehidupan masa kecilnya tidak diketahui dengan jelas. Hanya saja pada 1411, ketika terjadi pemberontakan oleh para pengrajin melawan bangsawan di Mainz, keluarga Gutenberg diketahui pindah ke perkebunan yang diwarisi ibunya di Altavilla.

Ketika masih muda, ia pernah bekerja dengan ayahnya dan menerima pelatihan awal sebagai tukang emas.

Diketahui bahwa Gutenberg belajar membaca dan menulis dalam bahasa Jerman dan Latin, yang kala itu hanya dipelajari oleh para sarjana dan anggota gereja.

Kemudian pada 1434, ia tinggal bersama kerabat ibunya di Strasbourg, Perancis, dan bekerja sebagai tukang emas untuk milisi kota.

Baca juga: Kondisi Eropa Sebelum Renaissance

Mesin cetak Gutenberg

Pada awal 1400-an, di Eropa telah dikenal teknik pencetakan dengan balok kayu.

Ketika tinggal di Strasbourg, Johannes Gutenberg mulai berkesperimen untuk mengembangkan mesin cetak, seperti yang dilakukan para pengrajin logam di berbagai negara Eropa saat itu.

Kesehariannya yang tidak lepas dari pencetakan logam kemudian melahirkan ide baru.

Apabila balok kayu dapat digunakan untuk membentuk huruf cetak, seharusnya logam juga dapat digunakan untuk mencetak halaman-halaman buku.

Ide baru dengan memanfaatkan lempengan logam ini tentunya akan lebih praktis, daripada harus mengukir balok kayu.

Gutenberg adalah orang pertama yang membuat cetakan dari campuran logam untuk menghasilkan model mesin cetak bergerak (movable type).

Meski cetakan jenis bergerak telah dikenal di Asia ratusan tahun sebelumnya, tetapi inovasi Gutenberg adalah mengembangkan sistem pengecoran dan paduan logam yang membuat produksi lebih mudah.

Pada 1448, ia pindah kembali ke Mainz dan mendapatkan pinjaman untuk mulai merakit mesin cetak pertamanya.

Setelah melalui serangkaian persiapan dan percobaan, pada 1450 mesin cetak pertama Gutenberg dapat beroperasi.

Alkitab Gutenberg

Untuk memulai bisnis percetakan dan terus menyempurnakan temuannya, Johannes Gutenberg meminjam sebanyak 800 gulden dari rentenir kaya bernama Johann Fust.

Salah satu proyek pertamanya adalah mencetak ribuan surat indulgensi untuk Gereja Katolik.

Pada 1451 dan 1452, ia berhasil mencetak buku tata bahasa Latin sebanyak dua lusin.

Masih di tahun yang sama, Gutenberg terlilit hutang dan tidak mampu membayar pinjamannya, hingga akhirnya membuat perjanjian untuk menjadikan Fust sebagai mitranya.

Selanjutnya, Gutenberg memulai proyek besar, yakni pencetakan Alkitab yang akhirnya selesai pada 1455.

Alkitab tersebut terdiri dari tiga jilid teks dalam bahasa Latin, di mana setiap halamannya menampilkan 42 baris dan dilengkapi ilustrasi berwarna.

Karya yang kemudian dikenal sebagai Alkitab Gutenberg atau Alkitab 42 Baris ini telah diakui memiliki estetika dan kualitas yang tinggi oleh pihak gereja dan sangat terkenal di Dunia Barat.

Baca juga: Penemuan Telepon dan Dampak di Bidang Ekonomi

Penemuan lain Johannes Gutenberg

Selain mesin cetak, Johannes Gutenberg juga dikenal karena memperkenalkan tinta berbasis minyak.

Tinta yang terbuat dari campuran minyak, tembaga, dan timah hitam tersebut lebih tahan lama dibandingkan tinta berbasis air yang digunakan pada saat itu.

Selain itu, tinta berbasis minyak Gutenberg lebih pekat dan lengket.

Dituntut oleh Johann Fust

Pada 1455, Johannes Gutenberg belum dapat membayar hutangnya hingga dituntut oleh Johann Fust satu tahun kemudian.

Fust menuduh Gutenberg telah menyalahgunakan uang yang dipinjamkannya dan menuntut untuk melunasi hutangnya sebanyak 2.026 gulden (sudah termasuk bunga).

Karena Gutenberg tidak mampu membayar, pengadilan mengizinkan Fust untuk menyita mesin cetaknya sebagai jaminan.

Fust kemudian melanjutkan pencetakan Alkitab Gutenberg dan menerbitkan sekitar 200 eksemplar.

Baca juga: Reformasi Protestan, Pecahnya Agama Kristen Menjadi Beberapa Aliran

Akhir hidup

Setelah digugat Johann Fust, kehidupan Johannes Gutenberg tidak banyak diketahui.

Menurut beberapa sejarawan, ia terus bekerja dengan Fust. Sementara sebagian lainnya berpendapat bahwa Gutenberg gulung tikar dan meninggalkan bisnis percetakan.

Pada Januari 1465, Adolf von Nassau-Wiesbaden, Uskup Agung Mainz, mengakui pencapaian Gutenberg dengan memberinya gelar Hofmann, atau seorang pria terhormat, dan tunjangan moneter.

Gutenberg meninggal pada 3 Februari 1468, di Mainz dan dimakamkan di pemakaman Gereja Fransiskan, Jerman.

Warisan

Penemuan Johannes Gutenberg akan mesin cetak jenis bergerak memungkinkan komunikasi massa menjadi faktor penentu dalam Renaissance dan Reformasi Protestan yang memecah dominasi Gereja Katolik di Eropa.

Ledakan informasi akibat kehadiran mesin cetak kemudian meningkatkan literasi di seluruh Eropa, dan yang dulunya hanya dikuasai oleh elit terpelajar dan pihak gereja selama berabad-abad.

Teknologi pencetakan Gutenberg juga merevolusi pembuatan buku di Eropa dan segera menyebar ke seluruh negara maju.

Pada awal abad ke-19, mesin cetak Gutenberg yang dioperasikan dengan tangan telah digantikan oleh mesin cetak putar bertenaga uap, yang memungkinkan proses pencetakan pada skala industri menjadi lebih cepat dan ekonomis.

 

Referensi:

  • Magfiroh, Vivi. (2013). Johann Gutenberg: Penemu Mesin Cetak. Bekasi: Terang Mulia Abadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com