Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perubahan Nama Irian Jaya menjadi Papua

Kompas.com - 08/10/2021, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Akibatnya, Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia, di mana bagian Timur tetap memakai nama Papua, sedangkan bagian Barat menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (Papua Barat). 

Baca juga: Aitai Karubaba, Pemuda Papua dalam Sumpah Pemuda

Alasan Gus Dur 

Pada masa kepemimpinan Gus Dur sejak 1999 hingga 2001, Gus Dur meninggalkan bekas yang cukup mendalam bagi warga Papua. 

Dua bulan setelah dilantik, tanggal 30 Desember 1999, Gus Dur berkunjung ke Papua yang saat itu masih bernama Irian Jaya. 

Sesampainya di Irian Jaya, Gus Dur membuka ruang dialog bagi semua warga, termasuk pimpinan gerakan Papua Merdeka.

Gus Dur berupaya untuk membangun rasa percaya dengan rakyat Irian Jaya.

Dialog terbuka berlangsung tanggal 30 Desember 1999 pukul 20.00 PM di gedung pertemuan gubernuran di Jayapura. 

Dalam dialog terbuka tersebut, Gus Dur mempersilahkan setiap orang yang hadir menyampaikan pendapatnya. 

Beragam pendapat pun muncul, mulai dari pendapat keras sampai memuji pemerintahan Indonesia. 

Setelah semua pendapat disampaikan, Gus Dur memberi tanggapan. 

Di salah satu tanggapannya, Gus Dur juga mengungkapkan keputusannya untuk mengubah nama Irian Jaya menjadi Papua. 

Beberapa alasannya adalah menurut Gus Dur nama Irian kurang cocok, karena kata Irian berasal dari bahasa Arab yang artinya telanjang. 

Alasan kedua, karena dalam tradisi orang Jawa, jika memiliki anak yang sakit-sakitan, sang anak akan diganti namanya supaya segera sembuh. 

Sama halnya dengan Irian Jaya yang diganti menjadi Papua. 

Perubahan nama Irian Jaya menjadi Papua merupakan salah satu cara Gus Dur untuk mengembalikan harkat serta martabat masyarakat Papua. 

 

Referensi: 

  • Ministry of Information. (1958). The Autonomous Province of West Irian. Bandung: Pertjetakan Negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com