Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Blambangan: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Kompas.com - 30/09/2021, 15:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Setelah itu, Blambangan justru dapat melepaskan diri dari Mataram. Tawang Alun II pun dianggap sebagai salah satu raja terbesar Blambangan karena dapat melindungi rakyatnya meskipun terlibat dalam berbagai peperangan yang tiada habisnya.

Di sisi lain, konflik di antara Blambangan dan Mataram tetap berlangsung selama beberapa dekade berikutnya hingga melibatkan VOC dan Bali.

Baca juga: Kerajaan Mataram Islam: Pendiri, Kehidupan Politik, dan Peninggalan

Keruntuhan

Pada akhir abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-18, Blambangan kembali diperebutkan oleh Bali (Buleleng dan Mengwi), Mataram, dan VOC.

Dalam perebutan itu, VOC muncul sebagai pihak yang mendapatkan kemenangan dan menanamkan kekuasaannya di Blambangan.

Salah seorang cabang anggota keluarga raja Blambangan bernama Mas Alit, kemudian diangkat oleh Belanda menjadi bupati dengan gelar Tumenggung Banyuwangi I (1773-1782).

Pusat pemerintahannya yang semula berada di Pampang, kemudian dipindahkan ke Banyuwangi.

Peninggalan

  • Tembok Rejo
  • Siti Hinggil
  • Kolam dan sumur kuno di sekitar Pura Agung Blambangan

 

Referensi:

  • Taniputera, Ivan. (2017). Ensiklopedi Kerajaan-Kerajaan Nusantara: Hikayat dan Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com