Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Blambangan: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Kompas.com - 30/09/2021, 15:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Jumlah penduduknya yang banyak tetap hidup makmur karena panen yang dihasilkan sangat melimpah.

Selain itu, Blambangan juga banyak menghasilkan kuda beserta budak.

Diperebutkan kerajaan lain

Selama hampir tiga abad, Kerajaan Blambangan berada di antara dua faksi politik yang berbeda, yakni negara Islam di barat dan kerajaan Hindu di Bali (Gelgel, Buleleng, dan Mengwi) di timur.

Menjadi satu-satunya kerajaan Hindu yang masih berdiri di Jawa, Blambangan sudah tentu menjadi incaran kerajaan-kerajaan Islam.

Kerajaan yang mencoba menaklukkan Blambangan di antaranya adalah Demak, Pajang, dan Kesultanan Mataram.

Karena konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Demak, sumber daya Kerajaan Blambangan terkuras habis.

Setelah Demak mundur, giliran negeri di sisi timur di seberang selat, yakni Kerajaan Gelgel dan Mengwi yang menyerang.

Antara 1550-1570, Blambangan berada di bawah kekuasaan Kerajaan Gelgel. Pada 1572, raja Blambangan bernama Santa Guna berhasil merebut Panarukan dan memperkuat kembali kerajaannya.

Selama masa kekuasaan Santa Guna, Blambangan mendapat kunjungan delegasi Portugis, yang berhasil mengajak beberapa keluarga kerajaan masuk Katolik.

Baca juga: Daftar Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

Kemunduran

Pengganti Santa Guna adalah putranya, yang dikenal sebagai penguasa lemah hingga mengakibatkan kemunduran Blambangan.

Meski Bali ikut turun tangan membantu Blambangan, serangan Pasuruan dapat menghancurkan kerajaan pada sekitar 1597 dan membunuh semua keluarga kerajaan.

Kekosongan kekuasaan ini lantas dimanfaatkan kembali oleh Bali, yang menempatkan wakilnya bernama Singasari, yang bergelar Tawang Alun I, sebagai penguasa Blambangan.

Kemudian pada 1638, Kesultanan Mataram dapat menduduki Blambangan, hingga membuat Tawang Alun I terpaksa melarikan diri, sementara putra mahkotanya, Mas Kembar, menjadi tawanan.

Ketika Mas Kembar kembali ke Blambangan dan naik takhta pada 1645 dengan gelar Tawang Alun II, Bali langsung melancarkan serangan.

Alhasil, pertempuran antara Bali dan Mataram pun berkobar di Blambangan, dan berakhir dengan kemenangan Mataram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com