Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Terbentuknya International Monetary Fund (IMF)

Kompas.com - 29/09/2021, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber IMF

KOMPAS.com - International Monetary Fund atau IMF didirikan bulan Juli 1944 dalam Konferensi Bretton Woods yang diselenggarakan di New Hampshire, Amerika Serikat.

Misi utama dari IMF adalah menjamin stabilitas moneter internasional, yaitu sistem nilai tukar dan pembayaran internasional yang memungkinkan negara-negara dan para warganya melakukan transaksi. 

Secara resmi, IMF didirikan tanggal 27 Desember 1945 dengan memiliki 29 negara anggota pertamanya. 

Baca juga: Industri Jasa Keuangan: Pengertian, Ruang Lingkup, dan Contohnya

Sejarah IMF

Organisasi internasional yang bertujuan membantu pembangunan negara yang mengalami kerusakan akibat perang adalah International Monetary Fund (IMF). 

IMF dibentuk tahun 1944 dalam Konferensi Bretton Woods di Amerika Serikat. 

Selama Depresi Besar, berbagai negara menerapkan hambatan perdagangan untuk memperbaiki ekonominya.

Depresi Besar adalah peristiwa menurunnya tingkat ekonomi secara dramatis di seluruh dunia yang terjadi tahun 1929, berlangsung selama 10 tahun saat Amerika Serikat dipimpin Herbert Hoover.

Tindakan penerapan hambatan perdagangan ini memicu terjadinya devaluasi mata uang nasional dan anjloknya perdagangan dunia.

Dengan demikian, kerja sama moneter internasional butuh pengawasan baru.

Dalam Konferensi Bretton Woods, perwakilan dari 45 negara hadir untuk membahas kerangka kerja sama ekonomi internasional pasca-perang dan pembangunan Eropa pasca-Perang Dunia II.

Saat berdiskusi, terdapat dua pandangan mengenai peran yang harus diambil IMF selaku lembaga ekonomi global.

Ekonom Britani Raya, John Maynard Keynes, berharap IMF sebagai dana koperasi yang dapat ditarik negara anggota untuk mempertahankan aktivitas ekonominya pada masa krisis.

Kemudian, delegasi Amerika Serikat Harry Dexter White berpikir IMF sebagai bank yang nasabahnya wajib melunasi utang tepat waktu.

Akhirnya, IMF berdiri tanggal 27 Desember 1945 dengan 29 negara anggota pertamanya meratifikasi pasal perjanjian IMF.

Baca juga: Keuangan Negara: Definisi dan Mekanisme Pengelolaan

Negara Anggota IMF

Syarat

Setelah IMF dibentuk setelah Perang Dunia II, aturan keanggotaan IMF diperlonggar. Negara manapun boleh mendaftar sebagai anggota dari IMF.

Persyaratan yang perlu dipenuhi adalah:

  • Negara anggota harus membayar sumbangan keanggotaan rutin sesuai kuotanya
  • Tidak membatasi perdagangan mata uang tanpa seizin IMF
  • Mematuhi aturan main yang tercantum dalam Pasal Persetujuan IMF
  • Menyediakan informasi soal perekonomian nasional

Negara yang bergabung dalam IMF antara tahun 1945 dan 1971 sepakat untuk mengamankan nilai tukarnya.

Namun, tidak semua negara IMF adalah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ada juga negara IMF yang non-PBB, seperti Aruba, Curacao, Hongkong, Makau, serta Kosovo.

Keuntungan bagi negara anggota IMF adalah memiliki akses informasi mengenai kebijakan ekonomi semua negara anggota.

Kemudian, negara anggota juga berkesempatan untuk memengaruhi kebijakan ekonomi negara anggota lain, bantuan teknis dalam perbankan, fiskal, nilai tukar, bantuan pendanaan pada masa-masa sulit, serta kesempatan perdagangan dan investasi yang luas.

Dihitung sampai sekarang, negara anggota IMF ada sebanyak 190 negara dengan jumlah karyawan sebanyak 2.700 orang dari 150 negara. 

Baca juga: Kebijakan Perdagangan Internasional Bidang Ekspor dan Impor

Tujuan Utama

Tujuan utama dari IMF adalah

  1. Mendorong kerjasama moneter internasional;
  2. Memfasilitasi perluasan dan pertumbuhan perdagangan internasional yang seimbang;
  3. Mendorong stabilitas nilai tukar;
  4. Membantu pembentukan sistem pembayaran multilateral; dan
  5. Menyediakan sumber bantuan (yang disertai dengan sistem safeguard yang memadai) kepada negara anggota yang mengalami masalah necara pembayaran.

Referensi: 

  • Isard, Peter. (2005). Globalization and the International Financial System: What's Wrong and What Can be Done. New York: Cambridge University Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com