Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Terbentuknya International Monetary Fund (IMF)

Kompas.com - 29/09/2021, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber IMF

Persyaratan yang perlu dipenuhi adalah:

  • Negara anggota harus membayar sumbangan keanggotaan rutin sesuai kuotanya
  • Tidak membatasi perdagangan mata uang tanpa seizin IMF
  • Mematuhi aturan main yang tercantum dalam Pasal Persetujuan IMF
  • Menyediakan informasi soal perekonomian nasional

Negara yang bergabung dalam IMF antara tahun 1945 dan 1971 sepakat untuk mengamankan nilai tukarnya.

Namun, tidak semua negara IMF adalah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ada juga negara IMF yang non-PBB, seperti Aruba, Curacao, Hongkong, Makau, serta Kosovo.

Keuntungan bagi negara anggota IMF adalah memiliki akses informasi mengenai kebijakan ekonomi semua negara anggota.

Kemudian, negara anggota juga berkesempatan untuk memengaruhi kebijakan ekonomi negara anggota lain, bantuan teknis dalam perbankan, fiskal, nilai tukar, bantuan pendanaan pada masa-masa sulit, serta kesempatan perdagangan dan investasi yang luas.

Dihitung sampai sekarang, negara anggota IMF ada sebanyak 190 negara dengan jumlah karyawan sebanyak 2.700 orang dari 150 negara. 

Baca juga: Kebijakan Perdagangan Internasional Bidang Ekspor dan Impor

Tujuan Utama

Tujuan utama dari IMF adalah

  1. Mendorong kerjasama moneter internasional;
  2. Memfasilitasi perluasan dan pertumbuhan perdagangan internasional yang seimbang;
  3. Mendorong stabilitas nilai tukar;
  4. Membantu pembentukan sistem pembayaran multilateral; dan
  5. Menyediakan sumber bantuan (yang disertai dengan sistem safeguard yang memadai) kepada negara anggota yang mengalami masalah necara pembayaran.

Referensi: 

  • Isard, Peter. (2005). Globalization and the International Financial System: What's Wrong and What Can be Done. New York: Cambridge University Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com