Pangeran Dalom Merah Dani adalah Sultan Sekala Brak yang bertahta sejak 1869 hingga 1909.
Ia berperan dalam menyebarkan agama Islam di Lampung.
Dalam sejarah, sejak tahun 1899, sepulangnya dari tanah suci, ia berkunjung ke Konstantinopel Istanbul.
Di sana, ia diberi sebuah Kiswah kain yang menutupi Ka'bah di Mekah, Saudi Arabia.
Kiswah tersebut bertuliskan lailahaillollah muhammaderasululloh.
Kain kiswah ini menandakan bahwa Kepaksian Sekala Brak adalah kerajaan Penyebar Agama Islam sejak dulu.
Selain itu, Kiswah juga dijadikan sebagai simbol penguasa untuk memperlihatkan salah satu identitas kebesaran yang dimiliki kerajaan tersebut.
Akibatnya, Belanda pun tidak pernah berani menegur aksi Pangeran Dalom Merah Dani dalam menyebar agama Islam di Lampung.
Selain kain kiswah, Pangeran Dalom Merah Dani juga dihadiahi dua pedang Istanbul oleh Sultan Utsmani.
Ia juga digelari Pahlawan Nasional asal Lampung.
Baca juga: Mangkunegara I (Pangeran Sambernyawa): Perjuangan dan Kepemimpinan
Pangeran Maulana Balyan adalah Sultan Sekala Brak yang bertahta sejak 1949 hingga 1989 asal Lampung.
Semasa muda, Maulana menempuh pendidikan di sekolah orang-orang Belanda atau ELS.
Kala itu, hanya ada dua orang pribumi yang bersekolah di sana, salah satunya adalah Maulana.
Selain di ELS, Maulana juga ikut pendidikan militer di Batusangkar bersama dengan Maraden Panggabean, Ramli, Bustanil Arifin, dan lain-lain.
Semasa hidupnya, Pangeran Maulana Balyan selalu memiliki semangat nasionalisme yang tinggi.
Ia terlibat dalam banyak pertempuran di berbagai front ketika menentang Belanda maupun Jepang.
Pangeran Maulana Balyan adalah salah satu perwira tempur yang diterjunkan pertama di garis depan dalam pertempuran di Ambon untuk menumpas pergolakan di sana.
Karena banyak terlibat dalam berbagai pertempuran, Pangeran Maulana Balyan pun dianggap sebagai Pahlawan Kemerdekaan asal Lampung.
Referensi: