Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendara Raden Mas Mustahar, Nama Kecil Pangeran Diponegoro

Kompas.com - 17/06/2020, 16:45 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Pangeran Diponegoro merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia.

Pangeran Diponegoro dengan gagah berani menentang kekuasan Belanda yang menjajah Indonesia dan menguasai tanah-tanah mereka.

Perlawanan Pangeran Diponegoro terhadap Belanda yang terkenal dalam Perang Jawa yang berlangsung 1825-1830.

Nama Diponegoro bukan nama asli tapi Bendara Raden Mas Antawirya. Nama Diponegoro diperoleh setelah sebagai pangeran dengan nama Bendara Pangeran Harya Dipanegara.

Pangeran Diponegoro memiliki nama kecil sejak dilahirkan. Tahukah kamu nama kecil Pangeran Diponegoro?

Baca juga: Gaya Militer Turki Utsmani dalam Perang Pangeran Diponegoro

Nama kecil

Dalam buku Sejarah Singkat Diponegoro (2019) karya Wardiman Djojonegoro, nama kecil Pangeran Diponegoro adalah Bendara Raden Mas Mustahar.

Ia dilahirkan pada 11 November 1785 di Ngayogyakarta Hadiningrat, menjelang fajar pada bulan sura.

Ia merupakan putra Gusti Raden Mas Suraja (Sultan Hamengkubuwana III) raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, sedangkan ibunya bernama RA Mangkorowati. Gusti Raden Suraja merupakan putra sulung Sultan Hamengkubuwana II.

Masa kecil

Saat usia 7 tahun, Bendara Raden Mas Mustahar dipindah dari Keputren (tempat kaum perempuan dan para garwa raja) di dalam keraton menuju Tegalrejo kurang lebih 3 kilometer ke sebelah barat Yogyakarta.

Sejak kecil, ia telah dibimbing oleh pejuang wanita berpengalaman, taat beragama, serta berkemauan baja. Kepribadian itu telah menjadi bagi Pangeran Diponegoro kecil.

Pangeran Diponegori dididik dalam satu lingkungan keagamaan dan ditengah masyarakat jauh dari keraton.

Menginjak dewasa pada 21 September 1803, nama Bendara Raden Mas Mustahar diubah menjadi Bendara Mas Raden Mas Antawirya.

Baca juga: Biografi Pangeran Diponegoro, Pemimpin Perang Jawa

Saat menginjak remaja, Pangeran Diponegoro mendapatkan pendidikan kesastraan Islam-Jawa.

Pengajaran bergaya pesantren lebih formal tentang Al Quran dan Hadis didapat dari ulama yang berkunjung ke Tegalrejo.

Pangeran Diponegoro dikenal sebagai pribadi yang cerdas, banyak membaca, dan ahli di bidang hukum Islam-Jawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com