Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manusia Peking: Sejarah Penemuan, Kehidupan, dan Ciri-ciri

Kompas.com - 14/09/2021, 13:55 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak manusia purba dari luar Indonesia yang hidup sezaman dengan manusia purba di Indonesia.

Manusia purba dari Gua Chou Kou Tien, China yang memiliki banyak kesamaan dengan Pithecantropus erectus di Indonesia adalah Manusia Peking atau Sinanthropus pekinensis.

Fosil Sinanthropus pekinensis ditemukan oleh Davidson Black dan Franz Weidenreich pada 1920-an.

Diduga, fosil manusia purba jenis ini hidup di daerah Peking (sekarang Beijing) pada sekitar 250.000-400.000 tahun lalu atau pada Zaman Plestosen Tengah.

Sejarah penemuan

Fosil Manusia Peking yang pertama kali ditemukan berupa sebuah gigi pada 1921.

Akan tetapi, penemunya yang bernama Otto Zdansky, baru melaporkan temuannya itu pada 1926.

Satu tahun kemudian, mahasiswa arkeologi asal Swedia bernama Bergir Bohlin juga menemukan fosil gigi yang sama.

Pada 1929, paleoantropolog Kanada, Davidson Black, meminta izin kepada pemerintah setempat untuk mendanai dan melanjutkan penggalian.

Sejak saat itu, gua Chou Kou Tien menjadi situs Sinanthropus pekinensis atau Homo erectus pekinensis yang paling produktif di dunia.

Pasalnya, penggalian berhasil menemukan fosil manusia purba yang jumlahnya mencapai 50 individu.

Bahkan fosil-fosil tersebut menjadi pusat diskusi antropologi dan diklasifikasikan sebagai nenek moyang langsung manusia, menopang hipotesis Teori Out of Asia bahwa manusia berevolusi di Asia.

Baca juga: Pithecanthropus Erectus: Penemuan, Ciri-ciri, dan Kontroversi

Bagian dari kelompok pithecanthropus

Fosil Manusia Peking dapat dikatakan sama dengan Pithecanthropus erectus karena bersamaan dengan penemuan bekas-bekas hominid ini banyak ditemukan alat-alat dari batu yang sama dengan peralatan batu dari Pacitan.

Oleh karena itu, para ahli menyimpulkan bahwa Manusia Peking berkebudayaan sama dengan Kebudayaan Pacitan.

Selain itu, keturunan Manusia Peking mempunyai daerah persebaran yang sangat luas.

Kehidupan Manusia Peking

Manusia Peking adalah kelompok pemburu yang membuat perkakas dan senjata yang terbuat dari batu dengan bentuk masih sangat sederhana.

Selain itu, mereka juga menggunakan alat-alat yang terbuat dari tulang dan tanduk rusa.

Manusia Peking diduga hidup secara semi-permanen di gua-gua dan telah pandai membuat api.

Hal ini dibuktikan dengan penemuan bekas api pada tulang di dalam gua di Chou Kou Tien.

Baca juga: Kebudayaan Pacitan: Penemu, Peninggalan, dan Persebaran

Ciri-ciri Manusia Peking

Manusia Peking dianggap bagian dari kelompok pithecanthropus karena memiliki ciri tubuh yang mirip serta hidup di zaman yang bersamaan.

Satu hal yang membedakan adalah kapasitas tengkorak Manusia Peking, yang lebih besar dari manusia purba jenis pithecanthropus.

Berikut ini ciri-ciri Manusia Peking.

  • Volume otak sekitar 900-1.200 cc
  • Tulang organ tubuh tidak banyak berbeda dari manusia modern
  • Tulang tengkorak sangat tebal
  • Memiliki dahi kecil dan jembatan alis yang keras
  • Langit-langit mulut besar
  • Rahang kokoh dan tidak berdagu

 

Referensi:

  • Trisnasari, Andarini. (2009). Ensiklopedia Misteri Manusia Purba. Jakarta: Buana Cipta Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com