Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Marlborough: Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Kompas.com - 27/08/2021, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kemdikbud

Ketika jatuh ke tangan Belanda, benteng ini hanya digunakan sebagai markas polisi Belanda. Sedangkan pada masa penjajahan Jepang, Benteng Marlborough kembali beralih fungsi sebagai basis pertahanan.

Setelah Indonesia merdeka, benteng ini dijadikan sebagai markas Polri dan basis pertahanan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Saat ini, Benteng Marlborough masih berdiri kuat dan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang terkenal di Bengkulu.

Baca juga: Benteng Duurstede: Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Kompleks bangunan

Benteng Marlborough terletak di sebuah tanah yang agak tinggi, sehingga dapat dengan mudah mengawasi wilayah di sekitarnya. Kompleks bangunannya berbentuk kura-kura, dengan ukuran mencapai 240 x 170 meter.

Sebagai basis pertahanan Inggris, benteng ini dibangun dengan sangat kuat, di mana dindingnya terdiri atas dua lapis.

Tebal dinding luarnya sekitar tiga meter dengan tinggi mencapai 8,65 meter. Sementara tebal dinding bagian dalamnya mencapai 1,8 meter.

Di sekeliling Benteng Marlborough terdapat parit untuk pembuangan air sekaligus pertahanan agar musuh tidak dapat memanjat dinding benteng.

Di dalam benteng terdapat beberapa ruangan yang berfungsi sebagai ruang tahanan, gudang senjata, kantor, serta halaman luas di bagian tengahnya.

Sebagai benteng pertahanan, bangunan ini memiliki bastion atau gedung jaga dan 72 meriam.

Benteng Marlborough sebenarnya juga dilengkapi dengan terowongan bawah tanah yang mengarah ke Pantai Panjang, Tapak Padri, dan Gedung Daerah (Istana Gubernur).

Sayangnya, terowongan-terowongan tersebut kini telah tertutup karena tidak dipelihara.

 

Referensi:

  • Djaja, Wahjudi. (2018). Jejak Benteng Kolonial di Indonesia. Klaten: Cempaka Putih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com