Pada akhirnya, Belanda gagal untuk kembali menjajah Indonesia saat proklamasi kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945.
Disusul tanggal 27 Desember 1949 Belanda bersedia menyerahkan kedaulatannya kepada Indonesia.
Belanda hengkang dari Indonesia dengan menanggung beban di pundaknya dan Soekarno adalah kambing hitam dari segala beban itu.
Meskipun Belanda begitu membenci Soekarno, sebaliknya, Soekarno tidak pernah menyimpan kebencian sedalam itu kepada orang-orang Belanda.
Perasaan itu terlihat dari surat bertitimangsa 31 Desember 1948 yang Soekarno tulis kepada Mayor Geelkerken, serdadu Belanda, saat Agresi Belanda II.
Artikel ini telah tayang di Historia.id dengan judul "Distorsi Sejarah dan Kebencian pada Sukarno".