Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Orang Belanda Membenci Soekarno?

Kompas.com - 25/08/2021, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia sudah cukup lama dijajah oleh bangsa Belanda sebelum akhirnya mereka ditaklukkan oleh Jepang yang datang tahun 1942. 

Kedatangan Jepang ke Indonesia ini membuat Indonesia sempat terlepas dari jeratan penjajah. 

Akan tetapi, sejak Jepang menduduki Indonesia, Soekarno menjadi seseorang yang dibenci oleh Belanda. 

Alasannya adalah karena Soekarno sebagai seseorang yang menanggung beban kesalahan atas penderitaan orang Belanda selama 3,5 tahun Jepang duduk di Indonesia. 

Baca juga: Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban

Mengapa Belanda Membenci Soekarno? 

Sebelum Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, gerakan kemerdekaan Indonesia sudah terbentuk dan Soekarno berperan sebagai salah satu tokoh di dalamnya. 

Tanpa diketahui lebih lanjut, memang Soekarno dapat dianggap sebagai pion Jepang. 

Sebagian orang Belanda akan membenci sosok ini karena ia telah menanggung beban kesalahan atas penderitaan orang Belanda selama 3,5 tahun Jepang menduduki Indonesia. 

Kendati demikian, Soekarno tidak pernah diadili di pengadilan dan divonis bersalah atas setiap tuduhan yang dilemparkan padanya. 

Rasa benci terhadap Soekarno bisa jadi disebabkan oleh adanya keinginan untuk menghadirkan rasa benci itu sendiri. 

Saat itu, pemerintah Belanda diprovokasi untuk pergi berperang guna membebaskan Indonesia dari fasisme Jepang. 

Namun, saat tiba, tidak ada satu pun tentara Jepang yang menghadang mereka. 

Justru di sana para rakyat Indonesia tengah terbakar semangat nasionalisme karena pidato-pidato Soekarno.

Usai Jepang kalah, pemerintah Belanda menutup mata atas perkembangan politik di Indonesia. 

Bagi Soekarno, pemimpin gerakan kebebasan nasional Indonesia, kekalahan Jepang adalah kesempatan untuk mendirikan negara merdeka dari penjajahan, termasuk Belanda. 

Sedangkan pemerintah Belanda sebenarnya sudah berhadap untuk kembali berkuasa di Indonesia sejak Jepang belum menduduki Indonesia pada Maret 1942. 

Pada akhirnya, Belanda gagal untuk kembali menjajah Indonesia saat proklamasi kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945. 

Disusul tanggal 27 Desember 1949 Belanda bersedia menyerahkan kedaulatannya kepada Indonesia. 

Belanda hengkang dari Indonesia dengan menanggung beban di pundaknya dan Soekarno adalah kambing hitam dari segala beban itu. 

Meskipun Belanda begitu membenci Soekarno, sebaliknya, Soekarno tidak pernah menyimpan kebencian sedalam itu kepada orang-orang Belanda. 

Perasaan itu terlihat dari surat bertitimangsa 31 Desember 1948 yang Soekarno tulis kepada Mayor Geelkerken, serdadu Belanda, saat Agresi Belanda II. 

Artikel ini telah tayang di Historia.id dengan judul "Distorsi Sejarah dan Kebencian pada Sukarno".

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com