Janji ini disebut Janji November Belofte.
Baca juga: Cornel Simanjuntak, Komponis yang Bertempur Melawan Belanda
Janji yang dilakukan Gubernur Jenderal van Limburg Stirum memicu reaksi di negeri Belanda, karena janji tersebut dianggap tidak tepat oleh Idenburg, Menteri Jajahan.
Kendati demikian, pasca-perang, ekonomi telah bergerak sangat maju serta ekspor juga meningkat.
Tugas utama pemerintah waktu itu ialah menunjukkan kepada rakyat bahwa penduduk di daerah jajahan wajib membuka tanahnya bagi ekonomi dunia.
Hindia Belanda harus berdiri sendiri dan berusaha menambah produksinya, baik dari perusahaan maupun penduduk.
Akan tetapi, sejak pergantian jabatan ke tangan Gubernur Jenderal Fock, yang sifatnya reaksioner, kondisi perekonomian pribumi semakin menurun, sedangkan Eropa meningkat.
Tahun 1920, kepentingan ekonomi golongan Barat semakin berkuasa terutama masalah upah dan kontrak tanah.
Masalah upah dan kontrak tanah pada masa kepemimpinan Fock tidak mudah diubah untuk kepentingan pribumi.
Akibatnya, jarak taraf kehidupan antara kaum pribumi dengan golongan Eropa semakin jauh.
Referensi: