Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Umum Surakarta: Latar Belakang, Kronologi, dan Penyelesaian

Kompas.com - 04/08/2021, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Mayor Achmadi, komandan Detasemen Tentara Pelajar Brigade XVII dan Sub Wehrkreise (SWK) 106 Ardjuna, ingin balas dendam.

Rencananya, serangan akan dilakukan pada 7 Agustus 1949. 

Target utamanya adalah merebut posisi strategis sebelum Jenderal Soedirman memerintah untuk memberhentikan baku tembak. 

Selain untuk balas dendam, Serangan Umum Surakarta juga terjadi dengan didasari keinginan para pejuang kemerdekaan untuk menunjukkan bahwa Indonesia masih ada dan kuat. 

Baca juga: Kubilai Khan, Penguasa Terbesar Asia

Kronologi

Serangan Umum Surakarta dimulai pukul 06.00 pagi tanggal 7 Agustus 1949. 

Pada hari itu, pasukan SWK 106 Ardjuna menyusup dan menguasai perkampungan di Surakarta. 

Kemudian, sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan, pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyerang Belanda dari semua penjuru.

Di hari kedua, 8 Agustus 1949, pertempuran terjadi hingga tengah malam. 

Kala itu, TNI membantu serangan dengan memasang berbagai rintangan di jalan sekitas Pasar Kembang. 

Akan tetapi, rencana ini telah diketahui oleh Belanda. Akibatnya, terdapat 26 orang yang ditangkap Belanda, termasuk wanita dan anak-anak. 

Kemudian, Belanda membunuh 24 dari mereka yang berhasil ditangkap. Kian hari kondisi Belanda semakin terdesak. 

Pesawat Dakota milik Belanda juga ditembaki ketika hendak mendarat di Landasan Udara Panasan (Bandara Adi Soemarmo). 

Kemudian, pada 10 Agustus 1949, Slamet Riyadi bersama pasukannya, Brigade V, melancarkan aksinya. 

Slamet Riyadi menyebut serangan ini sebagai Afscheidsaanval atau serangan perpisahan. Pada akhirnya, serangan ini benar-benar sebagai serangan perpisahan. 

Pada 11 Agustus 1949, keduanya memutuskan untuk melakukan gencatan senjata. 

Baca juga: Pertempuran Laut Aru: Penyebab, Kronologi, dan Dampak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com