Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Papua dalam Sumpah Pemuda

Kompas.com - 03/08/2021, 12:32 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sumpah Pemuda adalah peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di Indonesia pada 28 Oktober 1928. 

Peristiwa Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari para pemuda Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.

Sewaktu ikrar Sumpah Pemuda dilangsungkan, terdapat banyak tokoh yang terlibat di dalamnya. Tak terkecuali para pemuda dari ujung timur Indonesia.

Kehadiran mereka menghapuskan keraguan masyarakat, setelah mereka mendengar berita bahwa tidak ada perwakilan dari Papua sewaktu pengikraran Sumpah Pemuda. 

Baca juga: Sejarah Wonosobo dan Asal-usul Namanya

Papua menjadi Bagian NKRI

Keinginan rakyat Papua untuk menjadi bagian dari Indonesia telah muncul sejak Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 silam.

Sayangnya, masih ada warga yang beranggapan bahwa peristiwa Sumpah Pemuda tidak dihadiri oleh pemuda Papua.

Berita tersebut rupanya keliru. Karena, pada kenyataannya, para pemuda Papua turut hadir dan ikut berikrar bersama para pemuda dari daerah lainnya. 

Salah satu pemuda Papua yang hadir dalam Kongres Sumpah Pemuda adalah Aitai Karubaba.

Aitai Karubaba tidak datang seorang diri, ia menghadiri Kongres Sumpah Pemuda bersama dua pemuda Papua lainnya, yaitu Abner Ohee dan Orpa Pallo. 

Baca juga: Andi Sultan Daeng Radja: Pendidikan, Peran, dan Perjuangannya

New York Agreement

Berdasarkan dari catatan sejarah, pemerintah Belanda di Irian Barat telah menyerahkan wilayah Papua kepada Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada 1 Oktober 1962.

Penyerahan wilayah tersebut dilakukan melalui United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) hingga 1 Mei 1963.

Setelah itu, bendera Belanda kemudian diturunkan dan diganti dengan bendera Merah Putih dan bendera PBB.

Kemudian, guna memberikan kesempatan kepada masyarakat Irian Barat melakukan jajak pendapat melalui Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera 1969), PBB merancang kesepakatan bernama New York Agreement.

Dalam kesepakatan New York Agreement, Irian Barat diwakili oleh 175 orang sebagai utusan dari delapan kabupaten pada masa itu.

Hasil Pepera menunjukkan bahwa rakyat Irian Barat setuju untuk bersatu dengan pemerintah Indonesia. 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com