Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Perjanjian Renville Merugikan Indonesia?

Kompas.com - 29/07/2021, 17:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Setelah memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia masih belum mendapat pengakuan dari negara lain, seperti Belanda. 

Indonesia masih harus memperjuangkan kedaulatan kemerdekaannya melalui beberapa proses perjanjian, seperti Perjanjian Renville

Perjanjian Renville adalah perjanjian antara Republik Indonesia dengan Belanda akibat sengketa kedaulatan Indonesia. Perjanjian Renville terjadi pada 17 Januari 1948.

Kala itu, Belanda masih melakukan Agresi Militer karena Belanda ingin kembali menguasai Indonesia setelah Jepang kalah di Perang Dunia II. 

Namun, perjanjian ini memberikan kerugian pada pihak Indonesia, karena wilayah di Indonesia menjadi semakin sedikit, sedangkan Belanda menguasai wilayah-wilayah hasil pangan. 

Baca juga: Top Secret di Balik Perjanjian Kerja Sama Antar Negara

Latar Belakang

Perjanjian Renville dibentuk karena Indonesia dan Belanda masih terus bersengketa terkait kedaulatan kemerdekaan Indonesia. 

Sebelumnya telah dibentuk Perjanjian Linggarjati, namun perjanjian ini rupanya tetap tidak menyelesaikan konflik antara Indonesia dengan Belanda. 

Kedua negara ini saling menuduh telah mengingkari perjanjian. 

Belanda sendiri masih terus melakukan agresi militer. Bahkan mereka bergerak ke Pulau Jawa dan Madura yang merupakan wilayah Republik Indonesia Serikat (RIS). 

Pergerakan Belanda ini disebut dengan Agresi Militer Belanda I. 

Adanya gerakan ini kemudian membuat Indonesia meminta bantuan internasional.

Dewan Keamanan PBB pun berusaha untuk melerai. 

Negara-negara yang terlibat bergabung Komisi Tiga Negara (KTN) atau Good Offices Committee (GOC). 

Indonesia sendiri menunjuk Australia, sedangkan Belanda menunjuk Belgia dan Amerika Serikat. 

Pemilihan negara ini ditunjuk berdasarkan keinginan Indonesia dan Belanda. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com