Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mas Isman: Pendidikan, Kiprah, dan Perjuangannya

Kompas.com - 19/07/2021, 18:55 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mas Isman adalah pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Bondowoso.

Ia adalah pejuang yang menentang pemerintahan Hindia Belanda di Jawa Timur. 

Mas Islam juga merupakan pemimpin para pelajar Surabaya.

Isman membentuk organisasi pelajar bersenjata dengan dasar pemikiran bahwa para pelajar harus turut berjuang melawan penjajah.

Baca juga: Jahja Daniel Dharma: Masa Muda, Peran, dan Perjuangan

Pendidikan

Mas Isman lahir di Bondowoso, Jawa Timur, 1 Januari 1924. 

Ia mengenyam pendidikannya di HIS Purwokerto. Kemudian melanjutkan sekolahnya di MULO Cirebon. 

Lulus dari MULO, Mas Isman mengenyam pendidikan di SMP 2 Ketabang Surabaya, SMT Darmo Surabaya, dan Fakultas Hukum Surabaya. 

Baca juga: Jamin Gintings: Masa Muda dan Perjuangannya

Kiprah

Pada 22 Agustus 1945, pemerintah RI mengumumkan pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR). 

Para pelajar Surabaya di bawah pimpinan Mas Isman mengadakan musyawarah untuk membentuk organisasi pelajar bersenjata pada 30 Agustus 1945. 

Lalu pada 22 September 1945, pasukan pelajar ini ditetapkan dan dilantik oleh Sungkono di Sekolah Darmo 49. 

Pada 9 November 1945, Mas Isman diberi tugas untuk bertanggung jawab sebagai komandan BKR Pelajar Surabaya. 

Dalam memperjuangkan Indonesia, Mas Isman dikenal dengan pernyataan "Soempah Keboelatan Tekad" untuk mempertahankan kedaulatan bangsa. 

Selain menjadi pemimpin BKR, pada 27 Januari 1946, dibentuklah Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) di Mojokerto.

TRIP kemudian diresmikan pada 21 Juli 1946 dengan dipimpin oleh Mas Isman.

Perlawanan TRIP yang paling dikenal adalah saat melawan Belanda di Jalan Salak di Malang.

Para tentara pelajar bertempur dengan pelik meski hanya dengan persenjataan yang tidak seimbang.

Hasil pertempuran adalah TRIP berhasil merampas kendaraan lapis baja Belanda. 

Pasca kemerdekaan, Mas Isman berperan dalam pendirian Koperasi Simpan Pinjamg Gotong Royong (Kosgoro) pada 10 November 1957. 

Kosgoro kemudian berkembang menjadi koperasi tingkat nasional yang berperan besar dalam pembangunan bangsa Indonesia.

Selepas berjuang untuk rakyat, Mas Isman melanjutkan kiprahnya di dunia politik. Ia ditunjuk menjadi Duta Besar di Rangoon, Bangkok, dan Kairo.

Ia juga menjadi anggota DPR/MPR.

Baca juga: Continental Stelsel, Upaya Napoleon Bonaparte Blokade Inggris

Akhir Hidup

Mas Isman wafat pada 12 Desember 1982 di Surabaya, Jawa Timur. 

Untuk menghargai setiap jasa-jasanya, pada 5 November 2015, pemerintah RI memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Mas Isman berdasarkan Keputuran Presiden No. 116/TK/Tahun 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com