Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan Hamengkubuwono I (Pangeran Mangkubumi): Biografi dan Perjuangan

Kompas.com - 09/07/2021, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Pemberontakan ini kemudian dapat ditumpas oleh VOC dan Cakraningrat IV, pemimpin Madura Barat.

Sisa-sisa pemberontakan yang diketuai oleh Raden Mas Said, keponakan Pakubuwana II dan Mangkubumi, berhasil merebut tanah Sukowati.

Tetapi, Mangkubumi berhasil memberantas Mas Said pada 1746. Tidak berhenti di situ, masalah lain kembali muncul. Datanglah Gubernur Jenderal VOC, Baron van Imhoff.

Ia mendesak Pakubuwana II untuk menyewakan daerah pesisir kepada VOC dengan harga 20.000 real untuk melunasi hutang keraton pada Belanda.

Sayangnya, hal ini ditentang oleh Mangkubumi. Akibatnya, terjadilah pertengkaran, karena Baron van Imhoff menghina Mangkubumi.

Mangkubumi yang merasa sakit hati lantas pergi meninggalkan Surakarta pada Mei 1746. 

Baca juga: KH Ahmad Rifai: Kiprah dan Karyanya

Perang Tahta Jawa Ketiga

Perang antara Mangkubumi dengan Pakubuwana II yang dibantu oleh VOC ini disebut Perang Suksesi Jawa III atau Perang Tahta Jawa Ketiga.

Pada 1747, Mangkubumi mendapat kekuatan melalui 13.000 prajurit yang ia punya. 

Pertempuran demi pertempuran pun dilalui yang dimenangkan oleh Mangkubumi. Akhir tahun 1749, Pakubuwana II terkena sakit parah. 

Tanggal 11 Desember, ia pun menyerahkan kedaulatan negaranya secara penuh kepada VOC sebagai pelindung Surakarta.

Sementara Mangkubumi telah melantik dirinya sendiri sebagai raja dengan gelar Pakubuwana III pada 12 Desember.

Di lain sisi, VOC pun mengangkat putra dari Pakubuwono II untuk menjadi Pakubuwono III.

Oleh sebab itu, gelar Pakubuwono III pun dimiliki oleh dua orang yang kemudian memicu terjadinya pertempuran kembali.

Pada 1751, pertempuran besar terjadi di tepi Sungai Bogowonto. Mangkubumi berhasil menghancurkan pasukan VOC yang dipimpin Kapten de Clerk. 

Baca juga: Perang Bone: Latar Belakang dan Kronologi

Akhir Pertempuran

Pada 1752, Mangkubumi dengan Raden Mas Said mengalami perselisihan. Perselisihan ini mengenai keunggulan supremasi tunggal atas mataram yang tidak terbagi. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com