Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puputan Bayu: Latar Belakang, Kronologi, dan Dampak

Kompas.com - 29/06/2021, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Mereka adalah Residen Cornelis van Biesheuvel, Sersan Mayor van Schaar, Letnan Kornet Tinne, Vandrig Ostrousley, dan Kapten Reygers.

2. VOC mengalami kerugian finansial

Untuk menghalau pasukan Blambangan, VOC mengerahkan 10.000 tentara yang dilengkapi dengan senjata canggih.

Biaya perang untuk mengerahkan pasukan ini kabarnya menghabiskan delapan ton emas.

VOC dapat dikatakan merugi, karena kemenangan yang didapatkan tidak sepadan dengan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai perang.

3. Memakan puluhan ribu korban

Puputan Bayu kabarnya memakan puluhan ribu korban, ditaksir mencapai lebih dari 60.000 jiwa.

Para korban ini terdiri dari puluhan ribu penduduk yang ditangkap dan dihukum mati oleh VOC, tewas karena kelaparan, dan mengungsi ke daerah lain.

Saat Inggris berkuasa, jumlah penduduk pribumi Banyuwangi sangat kecil, yakni tinggal sekitar 8.554 jiwa.

Sebagian besar penduduk yang masih tinggal adalah penduduk asli yang berasal dari lapisan bawah, yang akhirnya dikenal sebagai pewaris budaya dan tradisi Blambangan atau kelompok etnik Using.

Untuk menambah jumlah penduduk, Belanda mendatangkan etnis lain, seperti orang Vorstenlanden dan Madura.

Dalam kurun waktu 50 tahun, jumlah penduduk Banyuwangi meningkat menjadi hampir lima kali lipat, yaitu 39.470 jiwa.

 

Referensi:

  • Saputra, Heru S.P. (2007). Memuja Mantra: Sabuk Mangir dan Jaran Goyang Masyarakat Suku Using Banyuwangi. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com