Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halim Perdanakusuma: Perjuangan, Kiprah, dan Akhir Hidup

Kompas.com - 22/06/2021, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Di sana, ia bergabung ke dalam militer Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di bawah komodor Suryadi Suryadarma, bersama Agustinus Adisucipto dan Abdul Rahman Saleh.

Halim sendiri ditugaskan untuk mengorganisir Angkatan Udara Indonesia.

Awal 1947, Halim dipromosikan untuk menjaid komodor udara.

Ia juga ditugaskan mendirikan cabang Angkatan Udara di Bukittinggi, Sumatera Barat, guna menyelesaikan tugasnya menembus blokade Belanda di pulau itu.

Selain itu, Halim juga diberi tugas sebagai instruktur navigasi di sekolah penerbangan yang didirikan oleh Agustinus Adisucipto.

Sebagai perwira operasi, Komodor Muda Udara Halim Perdanakusuma mendapat perintah untuk Menyusun serangan udara sebagai balasan atas peristiwa Agresi Militer Belanda I.

Pada dini hari 29 Juli 1947, atas persetujuan pimpinan AURI, dilakukan penyerangan terhadap tiga kora yang dikuasai Belanda, yaitu Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.

Atas keberhasilan ini, nama AURI pun melambung. Akibatnya, hal ini memicu kemarahan dari pihak Belanda.

Mereka membabi buta terhadap Indonesia.

Belanda pun menembak pesawat Dakota VT-CLA yang menewaskan tiga perintis dan pelopor AURI, yaitu Komodor Muda Udara Adisucipto, Komodor Muda Udara Abdulrahman Saleh, dan juru radio opsir udara Adioemarmo Wiryokusumo.

Baca juga: Teuku Nyak Arif: Kehidupan, Kiprah, Perjuangan, dan Akhir Hidupnya

Akhir Hidup

Setelah ketiga tokoh gugur, Halim pun diminta menggantikan posisi Adisucipto sebagai Wakil Kepala Staf AURI.

Pada Agustus 1947, Halim diberi tgas untuk membangun Angkatan Udara di Sumatera. Hal ini dimaksudkan untuk menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera menembus blockade udara Belanda.

Pada proses pembangunannya, Halim pun diangkat menjadi Komandemen tentara Sumatera.

Ia bersama rekan kerjanya, Iswahyudi, ditugaskan untuk mengangkut senjata dan amunisi.

Keduanya harus menembus blokade udara Belanda yang sangatlah ketat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com