Ketika berkuasa, Ahsoka memperluas kekuasannya dengan damai melewati Asia dan Eropa.
Dalam perluasan wilayah tersebut, ia turut andil dalam penyebaran Agama Buddha.
Pada masa kejayaannya, wilayah Kerajaan Maurya terbentang dari Pegunungan Himalaya (di utara) sampai Assam (di timur).
Sementara di sebelah barat menjangkau Pakistan dan sebagian Iran.
Selain itu, aktivitas pertanian, ekonomi, dan perdagangan dalam maupun luar negeri kerajaan mengalami kemajuan pesat.
Setelah menaklukkan Kalingga yang menjadi saingan terberatnya, Ashoka membuat kerajaannya semakin damai dan aman.
Baca juga: Kerajaan Khmer: Pendiri, Masa Keemasan, dan Keruntuhan
Kerajaan Maurya dibagi menjadi empat provinsi, yaitu Tosali, Ujjain, Suvarnagiri, dan Taxila, dengan ibu kota di Pataliputra.
Kepala pemerintahan tingkat provinsi disebut kumara, sebagai wakil raja.
Dalam hal pertahanan, Kerajaan Maurya memiliki angkatan perang yang kuat, didukung oleh 600.000 infantri, 30.000 kavaleri, dan 9.000 gajah.
Sedangkan kehidupan perekonomian kerajaan berkembang dengan baik, perdagangan semakin luas, dan produksi pertanian meningkat.
Sebagai alat pembayaran, Raja Chandragupta menciptakan sistem mata uang tunggal.
Selain itu, pemerintah dengan jelas menjamin keamanan para pedagang dan petani, serta membebaskan mereka dari pajak.
Agama yang berkembang di Kerajaan Maurya ada tiga, di antaranya:
Raja-raja yang memeluk Agama Jain adalah Chandragupta dan Samprati.
Raja Samprati mendapatkan pengajaran Jain dari pendeta Arya Suhasti Suri.