Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hayam Wuruk, Raja Terbesar Kerajaan Majapahit

Kompas.com - 01/05/2021, 17:30 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hayam Wuruk adalah raja keempat Kerajaan Majapahit yang memerintah antara tahun 1350-1389 masehi.

Setelah resmi menjadi raja, gelarnya adalah Sri Rajasanagara.

Hayam Wuruk adalah raja terbesar dalam sejarah Kerajaan Majapahit yang memerintah didampingi oleh Patih Gajah Mada.

Di bawah kekuasaannya, Kerajaan Majapahit mampu mencapai puncak kejayaannya.

Silsilah

Hayam Wuruk adalah putra dari pasangan Tribhuwana Tunggadewi (penguasa ketiga Majapahit) dan Sri Kertawardhana alias Cakradhara yang lahir pada 1334 masehi.

Ibunya adalah putri dari Raden Wijaya, pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Majapahit yang bergelar Kertarajasa Jayawardhana.

Hayam Wuruk memiliki adik perempuan bernama Dyah Nertaja yang kelak menjadi Bhre Pajang.

Permaisuri Hayam Wuruk adalah putri dari Wijayarajasa atau Bhre Wengker yang bernama Sri Sudewi dengan gelar Paduka Sori.

Dari permaisurinya, Hayam Wuruk mempunyai putri bernama Kusumawardhani, yang kemudian menikah dengan Wikramawardhana (raja kelima Majapahit).

Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Majapahit

Masa pemerintahan

Hayam Wuruk diangkat sebagai raja ketika baru berusia 16 tahun, menggantikan ibunya, Tribhuwana Tunggadewi, yang mundur setelah 21 tahun berkuasa.

Selama 39 tahun (1350-1389 M) berkuasa, Hayam Wuruk disebut-sebut sebagai raja Majapahit terbesar atau paling utama.

Keberhasilannya membawa Majapahit menuju puncak kejayaan tidak lepas dari bantuan Mahapatih Gajah Mada.

Pada saat Hayam Wuruk dan Gajah Mada menjalankan pemerintahan, seluruh kepulauan Indonesia bahkan Jazirah Malaka mengibarkan panji-panji Majapahit.

Sumpah Palapa yang dinyatakan Gajah Mada pun terlaksana, dengan daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, ditambah Tumasik (Singapura)dan sebagian Kepulauan Filipina.

Selain itu, kerajaan ini memiliki hubungan dengan Campa (Thailand), Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, Vietnam, dan Tiongkok.

Majapahit juga mempunyai armada angkatan laut yang tangguh di bawah pimpinan Mpu Nala.

Dengan kekuatan militer dan strateginya, Majapahit mampu menciptakan stabilitas di wilayahnya.

Baca juga: Gajah Mada: Cita-cita, Perjuangan, dan Akhir Hidup

Sementara dalam bidang ekonomi, Majapahit menjadi pusat perniagaan di Asia Tenggara dengan komoditas ekspor terdiri dari lada, garam, dan kain.

Mata uangnya terbuat dari campuran perak, timah putih, timah hitam, dan tembaga.

Selama pemerintahan Hayam Wuruk, terjadi tiga peristiwa penting, yaitu:

  • Peristiwa Bubat pada 1357 M
  • Perjalanan suci Hayam Wuruk ke tempat leluhurnya
  • Upacara Crada yang diadakan untuk memeringati wafatnya Rajapatni pada 1362 M

Akhir hidup Hayam Wuruk

Setelah Gajah Mada mundur dari jabatannya dan wafat pada 1364 M, Hayam Wuruk mengangkat Gajah Enggon sebagai patih.

Hayam Wuruk kemudian wafat pada 1389 M di usia 55 tahun dan dimakamkan di Tajung.

Setelah Gajah Mada dan Hayam Wuruk tiada, Kerajaan Majapahit terus mengalami kemunduran.

Baca juga: Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit

Peninggalan Hayam Wuruk

Hayam Wuruk memiliki banyak peninggalan berupa candi dan kitab kesusastraan. Berikut ini beberapa peninggalannya yang berupa candi.

  • Candi Penataran
  • Candi Sawentar
  • Candi Tikus
  • Candi Jabung

Berikut ini beberapa peninggalannya yang berupa kitab kesusastraan.

  • Kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu Prapanca
  • Kitab Sutasoma yang ditulis Mpu Tantular
  • Kitab Arjunawijaya yang ditulis Mpu Tantular

 

Referensi:

  • Srinansy dan Rachadian, Harry. (2010). Ensiklopedia Kerajaan-Kerajaan Nusantara. Bandung: Multi Kreasi Satu Delapan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com