Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bahagia karena Kemarin, Sekarang, atau Esok?

Berdasarkan status kejadiannya, waktu bisa dipandang dalam tiga perspektif, yaitu waktu “lampau”, “saat ini”, dan “akan datang”. Kita umum membahasakan yang “lampau” dengan “kemarin”, “saat ini” dengan sekarang, dan “akan datang” dengan esok.

Tiga perspektif waktu ini ternyata terkait dengan kebahagiaan manusia. Kebahagiaan adalah kondisi diri yang ditandai dengan rasa puas, senang, dan penuh kebersyukuran. Maka, waktu akan terkait dengan rasa puas, senang, dan kebersyukuran kita.

Kebahagiaan secara mental terkait dengan “saat ini”. Kebahagiaan dapat dipandang sebagai hasil evaluasi seseorang atas dirinya sendiri sekarang ini.

Jika saat ini seseorang puas, senang, dan bersyukur dengan yang sedang terjadi, maka ia akan disebut sedang berbahagia.

Pandangan semacam ini, di psikologi disuarakan oleh mazhab humanistik. Mazhab humanistik memandang manusia punya kendali atas dirinya; manusia berperilaku bukan karena sesuatu yang tidak disadari, tetapi didorong oleh sesuatu yang sepenuhnya mereka sadari.

Berdasarkan teori ini maka ada pandangan bahwa “saat ini” dan “di sini” adalah yang paling penting bagi kebahagiaan manusia, melebihi "kemarin" dan "esok".

“Saat ini” artinya sekarang ini; “di sini” artinya di tempat di mana diri berada saat ini. Manusia dapat berbagia karena sesuatu yang terjadi “saat ini” dan “di sini” dievaluasi atau dinilai baik oleh dirinya sendiri.

Namun agar ini dapat terjadi syaratnya kita perlu menyadari secara penuh waktu dan tempat di mana kita berada saat ini. Menyadari bahwa pada dasarnya semua yang terjadi baik-baik saja.

"Saat ini" menjadi penting karena seseorang yang menyesal atas masa lalu dan takut akan masa depan bukanlah orang yang berbahagia. Terjebak masa lalu atau terancam masa depan sama-sama akan membuat kita tidak bahagia.

Mazhab psikoanalisa, salah satu mazhab lain di psikologi, memandang bahwa sesuatu pada masa lampau sangat erat kaitannya dengan yang kita lakukan saat ini.

Bila dikaitkan dengan pandangan itu, maka kita bisa berbahagia, karena kita menilai bahwa semua yang telah terjadi pada masa lampau baik adanya.

Jika kita menilai masa lalu kita dengan buruk atau bahkan menyesal atas yang telah terjadi, maka kita bisa tidak bahagia.

Sama seperti halnya “saat ini” dan “lampau”, ternyata “esok” juga terkait dengan kebahagiaan. Ada teori di Psikologi yang terkait dengan “esok”, yaitu teori harapan.

Menurut Snyder (2002), harapan adalah pemikiran tentang esok yang ditandai dengan adanya tujuan yang jelas, motivasi kuat untuk mencapai tujuan tersebut, serta disertai upaya nyata untuk mewujudkan tujuan.

Berbagi penelitian menunjukkan harapan terkait dengan kesejahteraan psikologis. Menggunakan bahasa yang lebih sederhana, maka dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan kita akan terkait dengan harapan kita akan masa depan.

Kita berbahagia apabila memandang masa depan sebagai sesuatu yang penuh harapan. Harapan ini selanjutnya akan terkait dengan sikap optimistis dan juga iman.

“Kemarin”, “saat ini”, dan “esok” sama-sama dapat membuat bahagia. Walaupun kondisi bahagia berada “saat ini”, tetapi sesuatu saat “kemarin” dan pemikiran akan “esok” akan turut menentukan seberapa bahagia kita saat ini.

“Kemarin”, “saat ini”, dan “esok” adalah siklus, karena “esok” setelah melewati “saat ini” akan menjadi “kemarin”.

Hal ini menunjukkan bahwa kita perlu senantiasa membangun pikiran baik dan sikap baik pada setiap waktu agar kita sendiri menilai kita baik adanya, supaya dapat merasa puas, senang, dan penuh bersyukur.

Peringatan atau pesta pergantian tahun adalah salah satu waktu yang dapat kita gunakan untuk menilai dan mengevaluasi diri kita.

Seperti apa kita menilai diri kita pada waktu kemarin? Seperti apa kita saat ini? Apa tujuan kita untuk masa depan?

Pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu kita untuk melihat apakah kita bahagia atau tidak.

Bagi yang menilai masa lalu dengan buruk, Anda bisa memandang hal buruk itu dari perspektif lain, bahwa hal yang buruk itu mungkin telah menguatkan diri Anda, atau secara tidak Anda sadari membuat diri Anda berkembang.

Bagi yang menilai saat ini berat, Anda perlu menyadari bahwa Anda punya potensi untuk melalui hal tersebut.

Bagi yang takut masa depan, Anda perlu menyadari bahwa sering kali pikiran kita menciptakan gambaran-gambaran yang lebih menakutkan daripada kenyataannya.

Awal tahun baru, Anda perlu menetapkan tujuan yang jelas bagi diri Anda, membangun motivasi kuat untuk mencapainya, serta memikirkan berbagai langkah praktis dan teknis untuk mencapainya.

Akhirnya proficiat untuk kebahagiaan Anda kemarin, selamat karena saat ini Anda berbahagia, dan semoga Anda senantiasa berbahagia.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/12/31/155820279/bahagia-karena-kemarin-sekarang-atau-esok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke