Salah satu tujuan periodisasi adalah memudahkan dalam mendapatkan suatu gambaran tentang kejadian peristiwa sejarah secara keseluruhan.
Meski terdapat beberapa prinsip atau kriteria tertentu dalam periodisasi, periodisasi juga memiliki sifat subjektif.
Artinya, sejarawan memiliki sisi subjektif sesuai pandangannya sendiri dalam melakukan periodisasi sejarah.
Periodisasi Indonesia misalnya, ada beberapa versi yang dikemukkan oleh ahli sejarah dari dalam maupun luar negeri.
Berikut ini contoh periodisasi peristiwa sejarah Indonesia yang dikemukakan oleh Sartono Kartodirdjo, Mohammad Yamin, HJ de Graaf, dan Soekanto.
Periodisasi sejarah Indonesia menurut Sartono Kartodirdjo
Menurut Sartono Kartodirdjo, dasar pembabakan adalah derajat integrasi yang tercapai di Indonesia pada masa lampau.
Berikut ini periodisasi sejarah Indonesia menurut Sartono Kartodirdjo.
Masa Prasejarah Indonesia
Zaman Kuno
Zaman Indonesia Baru
Periodisasi sejarah Indonesia menurut Mohammad Yamin
Berikut ini periodisasi sejarah Indonesia menurut Moh. Yamin.
Periodisasi sejarah Indonesia menurut Soekanto
Menurut Soekanto, periodisasi hendaknya berdasarkan ketatanegaraan atau bersifat politik.
Berikut ini periodisasi sejarah Indonesia menurut Soekanto.
Periodisasi sejarah Indonesia menurut HJ de Graaf
Berikut ini periodisasi sejarah Indonesia menurut HJ de Graaf yang dipaparkan dalam bukunya, Geschiedenis van Indonesia.
Orang Indonesia dan Asia Tenggara (sampai tahun 1650)
Bangsa Barat di Indonesia (1511-1800)
Orang Indonesia di zaman VOC (1600-1800)
VOC di luar Indonesia
https://www.kompas.com/stori/read/2023/11/30/180000879/periodisasi-sejarah-indonesia-menurut-para-ahli